INFOTIPIKOR.COM | PURWAKARTA – Pembangunan gedung Madukara sedianya akan dipergunakan sebagai mall pelayanan publik di Purwakarta yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah itu diduga tidak transparan.
Dalam waktu dekat ini, mall yang rencananya akan diresmikan oleh menteri PUPR bersama Bupati Purwakarta itu tidak mencerminkan sebuah Kabupaten yang memiliki selogan Istimewa, sebab dalam proses pembangunan mall pelayanan publik tersebut diduga tidak transparan.
Ketidak transparansian itu terbukti tidak adanya papan informasi pembangunan pada pembangunan gapura di bagian depan gedung Madukara. Untuk diketahui berdasarkan data LPSE kabupaten Purwakarta bahwa pembangunan bagian depan di gedung Madukara menelan biaya sekitar 1,8 Miliar yang dikerjakan oleh CV Wibawa Wicaksana.
Selain dari sisi ketidak transparansian anggaran, untuk mengejar target pelaksanaan pekerjaan, pelaksana proyek pembanguan Mall Pelayanan Publik juga mengabaikan keamanan para pekerja.
Seperti yang terlihat dilapangan, salah seorang pekerja mengambil atau tengah melakukan pekerjaannya diatas atap gedung tanpa mengunakan alat pengaman sebagaimana aturan K3.
Dikhawatirkan kejadian jatuhnya pekerja dari atas gedung tersebut pada tahun 2019 silam terulang kembali. Tak ayal akibat kelalaian pihak pelaksana proyek, satu orang buruh bangunan tewas.
Sementara, untuk keseluruhan keterlibatan perusahaan dalam membangun proyek itu ada sekitar 4 perusahaan terlibat dalam pembangunan yaitu CV. Kertapati Wijaya, CV Fajar Anugrah, CV Wibawa Wicaksana dan CV. Puralaksana dan satu lagi perusahaan outsourcing.
Dari 5 perusahaan itu, hanya ada 2 perusahaan yang memasang papan informasi sebagai bentuk transparansi yaitu CV. Kertapati Wijaya dan CV. Fajar Anugrah. Sementara untuk CV Wibawa Wicaksana dengan anggaran 1,8 miliar ini terkesan tertutup.Saat hendak di konfirmasi, para penanggungjawab pelaksana pekerjaan tidak ada di tempat. Sampai berita ini diterbitkan, awak media berusaha untuk konfirmasi kepada para penanggung jawab proyek.*(Man)*