Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFOTIPIKORINFOTIPIKOR
    • Beranda
    • REDAKSI
    • TNI – POLRI
    • Ragam & Olah Raga
    • Daerah
    • Sosial & Budaya
    • Nasional
    • Ekonomi & Bisnis
    • Pendidikan
    • Kriminal
    • Politik & Hukum
    • Iklan
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFOTIPIKORINFOTIPIKOR
    Home»Religi»Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung : Puasa dan Kekamuan
    Religi

    Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung : Puasa dan Kekamuan

    By RedaksiMaret 16, 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung (foto : Istimewa)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    INFOTIPIKOR.COM |  Oleh : Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung – (Kampus I) Ada yang menarik di balik redaksi perintah Alquran tentang puasa pada surat Al-Baqarah ayat 183.

    Coba perhatikan, semuanya menggunakan kata ganti “kamu jamak”. “Diperintahkan kepada kamu sekalian berpuasa”, “sebelum kamu sekalian”, dan “semoga kamu sekalian bertakwa”.

    Memang tidak hanya perintah puasa, pada umumnya titah-titah agama memiliki pola redaksi yang sama.

    Sebagai kitab suci yang pemilihan redaksinya dipandang sebagai mukjizat, tentu saja Alquran dipandang memiliki tujuan di balik setiap redaksinya, termasuk redaksi tentang perintah puasa.

    Ya, ada makna di balik redaksi “kekamuan”. Yang disentuh bukan saja muslim sebagai individu, tetapi juga muslim sebagai komunitas dan kelompok.

    Ada makna tersirat di sana, bahwa puasa bukan sekedar berdimensi individu, tetapi juga berdimensi sosial.

    Coba bandingkan antara dua redaksi berikut.”Telah diperintahkan puasa kepadamu” dan redaksi “Telah diperintahkan puasa kepadamu sekalian”.

    Kira-kira apa perbedaannya? Ya, sisi kebersamaan, kekompakan, dan sepenanggungan bersama. Ada energi kuat tatkala disebutkan bahwa puasa adalah kewajiban untuk kamu-kamu semua, buka hanya kamu sendiri.

    Coba bedakan pula: Tatkala kamu sendirian mendapat beban perintah yang dianggap berat, sementara di luar kamu tidak mendapatkan beban tersebut. Kerasa kan beban psikologisnya. Beda jika beban berat itu menjadi beban banyak orang.

    Memang berpuasa itu berat? Kalau tidak berat, tidak perlulah Allah, dalam surat Al-Baqarah ayat 183, menyebut-nyebut bahwa toh puasa juga pernah diperintahkan kepada umat sebelumnya.

    Makna sisi “kekamuan” lainnya, perintah puasa seolah-olah berhadapan langsung antara Allah dengan “kamu”, bukan antara Allah dengan “dia”.

    Ini perintah terhadap orang yang berada di hadapan. Titah langsung dengan titah yang dititipkan pasti beda maknanya. Iya kan?

    Keutamaan-keutamaan puasa diraih dengan melibatkan “kamu”, pihak orang lain. Tarawih, berderma, berbagi, zakat fitrah, memakmurkan mesjid, dan lainnya. Semuanya lazimnya melibatkan kamu-kamu yang banyak.

    Ketakwaan yang menjadi tujuan berpuasa adalah proses yang melibatkan saya dengan “kamu-kamu”, hatta yang sifatnya ibadah ritual. Shalat terjadi tatkala ada orang yang mempersiapkan sarananya. Apalagi ibadah-ibadah sosial.

    Apa yang perlu kita simpulkan. Beragama itu bukan hanya persoalan “saya”, dan “dia”, tetapi juga persoalan relasi dengan “kamu”, “kamu”, dan “kamu”.

    Selamat menjalankan ibadah saum Ramadan.

    (Indra Jaya | ITP)

    Rosihon Anwar
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Redaksi
    • Website

    Berani Karena Benar Tertutup Karena Salah

    Related Posts

    Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Desa Cimahi Adakan Pengajian Akbar

    Agustus 27, 2025

    Pemdes Cijaya Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, Hadirkan Qori Internasional

    Agustus 24, 2025

    Program Pembangunan Tahap ke 2 Panti Pesantren Makrifatullah Yayasan Kiwari Sleman Yogyakarta

    Agustus 7, 2025

    Comments are closed.

    Berita Terbaru

    Operasi Aman Nusa 1 Progo 2025 Diperpanjang Hingga 22 September

    September 15, 2025

    Perjuangan Apik Ryan Nathaniel Kwendi, Kembali Nahkodai DPD Nasdem Kabupaten Buol

    September 14, 2025

    Jalan Lambunu-Boilan Dibangun, Permudah Akses Petani Dari dan Pergi ke Kebun

    September 12, 2025

    DPRD Kota Bandung Terima 4 Usulan Raperda dari Propemperda Tahun 2025 Tahap II

    September 12, 2025
    Kategori
    • Advetorial
    • Daerah
    • Ekonomi & Bisnis
    • Entertainment
    • Film
    • Iklan
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Musik
    • Nasional
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Politik & Hukum
    • Ragam & Olah Raga
    • Religi
    • Sosial & Budaya
    • TNI – POLRI
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • REDAKSI
    • TNI – POLRI
    • Ragam & Olah Raga
    • Daerah
    • Sosial & Budaya
    • Nasional
    • Ekonomi & Bisnis
    • Pendidikan
    • Kriminal
    • Politik & Hukum
    • Iklan
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.