INFOTIPIKOR.COM | KOTA BOGOR – Tampak muka Jawa Barat, boleh dikata Bogor. Selayaknya bila masuk ke Bogor ada simbol-simbol yang mengindentikkan bahwa Bogor adaah wilayah Jawa Bart, dan suku sundanya.
Berbicara sejarah baik yang tersurat maupun tersirat, Bogor kental dengan nama Padjadjaran, dan jargon yang melekat untuk Kota Bogor adalah Kota Dalam Taman, saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, , Eka Wardhana, Rabu (18/11) diruang kerjanya mengatakan
untuk membangun sebuah kota, diperlukan pemimpin yang bisa komunikasi dengan siapapun.
Kaitan Kota Bogor dengan jargon kota dalam taman, diperlukan keterlibatan semua steakholder bukan hanya sekadar Musrembang.
Dalam arti, Musrembang adalah media konstitusi menampung aspirasi pembangunan, namun berapa persen yang terakomodir dalam rancangan pembangunan yang kemudian menjadi RAPBD dan Perda APBD.
Bukan hanya sebatas itu, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar ini, mengatakn bahwa keterlibatan masyarakat menuju Kota Bogor yang ramah dalam keluarga, perlu ada komunikasi dengan lingkungan.
Tambah Eka, contoh kecil. Ketika akan membangun Taman Sempur, apakah dilibatkan masyarakat baik dalam konsep maupun saat pembangunannya.
Artinya, seorang pemimpin atau dinas teknis yang ada di Kota Bogor, harus mulai membuka diri, mau berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat supaya dilibatkan sehingga ada rasa memiliki.
Diakuinya Kota Bogor belum punya jati diri dalam pembangunan. Artinya, ketika masuk Kota Bogor, suasana pembangunan, budaya dan lainnya terasa , “Oh, Bogor adalah Jawa Barat dan budaya Sunda didalamnya”ujar politisi Partai Golkar.(*)