Penulis : Moh Fharsi
Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM – Kapala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) inisal AZ, di lingkup Pemda Kabupaten Buol akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap salah seorang make-up dan tata tias asal Buol, inisial MF, Hal ini tertrra pada dokumen bernomor: S.Tap/5-4/92/VI.RES.1.6/2025/Satreskrim Polres Buol Polda Sulteng, menyusul terbitnya SPDP pada (28/5).
Kasus ini bermula dari insiden yang terjadi pada tanggal 6 Oktober 2024, saat MF membatalkan janji merias keluarga AZ. Karena alasan teknis dan mengembalikan uang muka sebesar Rp150.000, namun keputusan MF ini justru membuat AZ murka, hingga kemudian pukul 16.00 WITA dua pria diduga kerabat tersangka mendatangi kost MF dan melakukan intimidasi, menampar dan menyita telepon genggam milik korban.
Pukul 23.00 WITA, korban MF berinisiatif datang ke rumah AZ, untuk untuk menyelesaikan persoalan serta mengambil kembali handphone yang diambil sebagai jaminan. Namun sayangnya korban MF justru menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan langsung oleh AZ bersama sejumlah orang, akibatnya, korban MF mengalami luka hingga gangguan pernapasan, korban harus menjalani perawatan medis dan mengalami trauma psikis.
Tak hanya sampai di situ, keluarga tersangka AZ juga melakukan penekanan terhadap korban serta melakukan perundungan melalui media sosial hingga membuat kondisi mental korban semakin terpuruk
“Sejak kejadian itu, saya cukup trauma dan terpukul, perundungan di medsos ini sampai berimbas di pekerjaan saya,” ujar korban MF kepada media.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Buol, melalui KBO Reskrim IPDA Jimmy Ronald Adriles Sandil, membenarkan adanya penetapan tersangka terhadap AZ.
“Benar sudah ada penetapan tersangka, ini sementara diproses, siapa pun pelakunya hukum tetap ditegakkan,” ungkapnya, Kamis (5/6).
Keluarga korbanpun berharap semoga kasus ini tidak dibiarkan berlalu tanpa kejelasan hukum.
“Kami hanya ingin keadilan ditegakkan, apalagi terlapor adalah pejabat dan memiliki kekuasaan, sementara kami hanya orang biasa,” tutur pihak keluarga dengan penuh keprihatinan.