infotipikor.com,MAJALENGKA – Ading Nadirhan yang akrab dipanggil Ading Bontot, dia adalah Dalang cilik asal Desa Balida Kabupaten Majalengka. Dirinya tergolong masih muda rupanya tak menjadi penghalang untuk terjun mendalami dunia seni pedalangan khususnya seni wayang golek.
Cucu dari Abah Bontot (alm), seorang tokoh seniman kenamaan Majalengka mengaku bercita-cita ingin menjadi dalang profesional seperti Abah Asep Sunandar Sunarya(alm) dan Ki Dalang Arie Sunandar yang juga merupakan gurunya.
Iya, sejak umur lima tahun saya sudah ingin menjadi dalang. Waktu itu sering nonton pertunjukan wayang golek dari kaset-kaset VCD,” Ucapnya Selasa(27/10/2020).
Siswa Kelas 12 SMK Kesenian Putera Nusantara Majalengka ini mengaku ingin menjadi dalang yang profesional dan bisa menjaga dan melestarikan seni budaya bangsa yang sarat dengan nilai-nilai luhur.
“Seni pedalangan ini khususnya wayang golek selalu mengajarkan nilai kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. Pada setiap lakonnya sarat akan nilai ajaran yang luhur,” Tandasnya penuh semangat.
Saat ini Ading sudah banyak menerima panggilan panggungan untuk mengisi acara hajatan, bukan hanya dari Majalangka saja namun sudah merambah ke wilayah Kuningan, Brebes dan Ciamis.
Adapun beberapa lakon wayang golek yang sudah dikuasai Ading diantaranya, Kumbakarna Gugur, Jayaperbangsa, Palagan Astina Pura, dan lain-lain.
Sedangkan tokoh wayang yang menjadi favoritnya yaitu Cepot.
“Karena si cepot ini dapat mewakili masyarakat kecil dan banyak disukai penoton,” Ujarnya.
Ia juga berpesan untuk generasi muda seusianya agar jangan malu untuk mencintai dan mepelajari kesenian tradisional.
“Jangan merasa malu untuk mendalami kesenian tradisional. Karena kesenian dari luar belum tentu nilainya cocok dengan kehidupan orang Indonesia,” Pesannya.
Sementara, Iryanto Kepala SMK Kesenian Majalengka merasa bangga atas prestasi anak didiknya ini.
“Ading ini punya bakat luar biasa menjadi dalang wayang golek, apalagi diperkuat kompetensi karawitannya. Karena dia tercatat sebagai siswa karawitan di sekolah,” Paparnya. (Man)