infotipikor.com,PURWAKARTA – Kontes dan Pameran bonsai yang diselenggarakan di lapangan Gempasmi Kampung Cicadas, Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta berlangsung dari hari Jumat-Minggu(9,10-11/10/2020) diikiti oleh peserta dari Purwakarta, Subang, Karawang, Tasik, Cirebon bahkan dari Tangerang pun turut meramaikan kontes dan pameran ini dengan ikut serta dalam kontes dan memamerkan kreasi bonsainya,dalam acara tersebut panitia mendatangkan juri yang berkelas Nasional.
Ketika ditemui di lokasi acara Kontes dan Pameran bonsai, Ketua Panitia Agus Suhanta mengatakan, acara ini di gelar untuk menggali potensi industri kreatif yang ada di Purwakarta pada umumnya dan khususnya untuk Wilayah Campaka. Karena banyak potensi yang banyak di gali dari hutan milik Perhutani yang ada pohon gulmanya seperti serut, itu kan termasuk gulma bukan pohon unggulan dan itu kita fungsikan agar menjadi Industri Kreatif yang mempunyai nilai seni dan otomatis menjadi bernilai ekonomi.
“Sementara yang dikonteskan dan dipamerkan hampir 40 persen serut,sianchi,kaliage,cemara.
Harapan saya dengan diadakannya acara ini, agar mendapat sentuhan dari Pemerintah Daerah guna membentuk UMKM dibidang industri kreatif ini. Jadi intinya adalah, kita kekurangan modal atau anggaran jadi agar para seniman yang di bawah bisa menggarap kegiatan dengan lancar”ujarnya.
Semua penyelenggara,tambahnya dari Komunitas PPBI (Para Penggemar Bonsai Indonesia),keberadaan Komunitas ini sudah diakui ditingkat Nasional dan berbadan hukum. Untuk pesertanya hanya datang mengantarkan pohon saja kemudian ditinggal untuk dinilai dan dipamerkan di sini.
“Antusias warga dengan diadakannya acara ini, sangat luar biasa dan berterima kasih kepada penyelenggara karena sebelumnya mereka tidak tahu dan tidak paham kalau bonsai itu bisa dijadikan industri kreatif dan menghasilkan”.tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PPBI Ayi Kurnia mengatakan, acara ini dilaksanakan semacam percobaan dari PPBI Cabang Purwakarta untuk Pameran dan Kontes tingkat Nasional. Jadi sebelum ketingkat Nasional kita latihan dulu ditingkat lokal ternyata responnya bagus dan menurut juri, ini kontes dan pameran lokal rasa Nasional dan alhamdulillah ini sukses dan mudah-mudahan kita akan adakan kontes dan pameran tingkat nasional di Tajug Gede.
“Acara seperti ini pun sebelumnya pernah di gelar di Desa Cilandak tahun 2014 dan ini merupakan yang ke 2 kalinya di Purwakarta”.katanya.
Selanjutnya Ayi menambahkan bahan bonsai kebanyakan jenis pohon gulma yang ada di dataran rendah, yang biasanya tumbuh di perkebunan jati dan tidak bermanfaat untuk pohon jati malah hama bagi pohon jati.Dan biasanya kalau mau penanaman pohon jati baru itu di bongkar terus di bakar dari pada dibuang kita manfaatkan buat bonsai. Sebenarnya tanaman tersebut justru sangat bagus buat bonsai,tambahnya.
“Semoga dengan diadakannya acara ini,dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat semoga kedepannya anak-anak muda lebih serius lagi dalam menekuni kreasi bonsai,”tutupnya.
Dede Cahyana salah satu donatur yang hadir dilokasi menyampaikan semoga dengan digelarnya acara ini seni kreasi bonsai di Purwakarta dapat menggeliat kembali dan tidak vakum.
Dari awal, kita ingin ikut memajukan bonsai dibawah PPBI Purwakarta,mudah-mudahan dengan adanya acara ini, para pebonsai dari Purwakarta dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas bonsai mereka.
“Harapan kami semoga kedepannya acara ini bisa meningkat ketingkat yang lebih tinggi karena gelaran ini hanya untuk lokal saja semoga kedepnya kita akan meningkat ke tingkat Nasional bahkan Dunia dengan dukungan para pengurus PPBI dan rekan-rekan pebonsai purwakarta,kita bisa sama sama maju.”pungkasnya. (Man)