Penulis : Moh Fharsi
Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM – Isu kepemilikan tambang Ilegal galian C milik ketua DPRD Kabupaten Buol Ryan Nathaniel Kwendi, di wilayah kKelurahan Leok 1, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, dianggap sebagai isu yang sangat berbahaya dan bisa berkonsekuensi hukum. Sebab isu tersebut sangat tidak berdasar dan merupakan fitnah yang dialamatkan kepada ketua DPRD Kabupaten Buol.
Sebelumnya, tudingan atas kepemilikan tambang ilegal galian C diungkap oleh salah satu akun facebook bertuliskan huruf China yang menyampaikan, bahwa _”Parah.. Pemerintah Kota Buol hanya diam melihat maraknya tambang ilegal galian C, bahkan salah satu yang terlibat dalam tambang ilegal galian C adalah milik ketua DPRD Kabupaten Buol lokasi Desa Los, lorong PLN_,” ungkap akun tersebut yang telah menyebarluaskan unggahan ke beberapa grup media facebook.
Akun tersebut menambahkan, bahwa ketua DPRD Buol telah menyalah gunakan jabatan ketua dewan, yang merusak alam tanpa izin menambang dan meminta aparat penegak hukum harus menangkap ketua DPRD,” tulisnya.
Menanggapi hal tersebut ketua DPRD Buol menyampaikan, bahwa apa yang telah disebarluaskan di media sosial merupakan fitnah yang tidak berdasar yang tujuannya ingin menjatuhkan nama baiknya.
“Saya tidak pernah memiliki tambang ilegal galian C seperti yang dimaksud oleh isu tersebut, dan tidak pernah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Menanggapi foto alat berat yang sedang berada di lokasi tersebut, yang dilampirkan dalam unggahan di media sosial, ketua DPRD Ryan Nathaniel Kwendi, membantah dengan tegas bahwa alat berat yang berada di lokasi tersebut bukan miliknya.
“Alat berat yang ada di lokasi tersebut setelah kami teliti berada di Kelurahan Kali tepatnya di lingkungan Tabodok. Alat berat tersebut milik salah seorang pengembang (kontraktor) inisial FH, jadi antara lokasi dan narasi yang disampaikan itu berbeda tempat. Menurut saya isu ini sengaja dihembusakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ketua DPRD juga menambahkan, bahwa pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini ke aparat penegak hukum guna mencari tau apa motif dibalik penyerangan terhadap dirinya.
“Pihak kami sudah mengumpulkan beberapa alat bukti termasuk screanshoot unggahan di media sosial, dan kami akan segera melaporkan ini ke aparat penegak hukum untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum,” tegasnya.
Hingga berita ini dinaikan akun tersebut menghilang secara tiba-tiba, unggahan di facebook juga telah dihapus, dan sampai saat ini beberapa IT telah ditugaskan untuk mendeteksi keberadaan akun tersebut.

