Bandung | Infotipikor.com – Rektor UIN SGD Bandung,Mahmud, resmikan pertemuan nasional dan Rakernas perdana Asosiasi Prodi Manajemen Keuangan Syariah (Asprodi MKS) se-Indonesia. Kegiatan yang diadakan di Hotel Aryaduta pada tanggal 23-25 Mei 2022 ini,berlangsung dalam tiga acara yaitu workshop, seminar, dan Rakernas.
Pembukaan dihadiri oleh Dekan FEBI UIN SGD Bandung, Dudang Gojali, Wakil Dekan I FEBI UIN SGD Bandung, Deni Kamaludin Yusup, Wakil Dekan II, Abdullah Safe’I, dan Wakil Dekan III, Muhammad Zaky. Selain itu juga dihadiri oleh Ketua Jurusan di lingkungan FEBI UIN SGD Bandung.
Rektor mengamini dalam sambutannya, bahwa program studi dengan rumpun ilmu ekonomi banyak peminatnya. Maka dari itu, pesannya, tugas para program studi tersebut menguatkan kurikulum agar lulusannya ke depannya berdaya saing, ditunggu oleh orang-orang bukan antri dalam melamar kerja.
“Intinya dimana kita berada, mari kita kerjakan dengan baik posisi kita,mengenai program studi mungkin bisa diseragamkan aspek- aspek umumnya, tapi tetap instingnya harus disesuaikan dengan kearifan lokal, karena pasti tiap-tiap daerah memiliki kultur tersendiri,”papar Rektor, Mahmud (Senin, 23/05/2022).
Kemudian, Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud juga berharap pada pertemuan ini dapat membangkitkan juga termasuk mengembangkan bisnis. Selain itu, Rektor melihat MKS dapat bersinergi dengan guru agama agar kita memiliki potensi ekonomi yang kuat di samping pula bisa menyelesaikan permasalahan tentang keagamaan.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Asosiasi Prodi MKS. Saya berharap dari teman-teman MKS muncul teori Manajemen Keuangan Syariah Keluarga, Organisasi, Instansi maupun sampai perusahaan,” harapnya.
Selanjutnya, Ketua Asosiasi Prodi MKS, Mukh. Yazid Afandi yang merupakan Ketua Program Studi Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pertemuan kali ini merupakan dalam rangka penegasan eksistensi Asprodi MKS se-Indonesia.
Pertemuan ini merupakan strategis yang luar biasa menurut kami. Pertama,penegasan eksistensi Prodi itu menurut kami tidak didasarkan pada keinginan oleh beberapa elit, tapi oleh penerimaan masyaarakat. Prodi yang paling banyak diminati di PTKIN yaitu Prodi MKS. Setidaknya itu yang terjadi di UIN SGD Bandung dan UIN Yogyakarta,” ungkap Mukh. Yazid Afandi.
Lalu yang kedua, Papar Mukh. Yazid, masyarakat saat ini sudah terlanjur mempercayakan kepada MKS karena peminat yang banyak tersebut. Sehingga menurut saya kira harus berbenah dengan menyamakan kurikulum agar masyarakat dapat diberikan kajian ekonomi dan keuangan syariah yang baik.
Ketua Panitia Pelaksana, Dadang Husen Sobana yang juga merupakan Sekjen Asprodi MKS melaporkan dalam sambutannya bahwa pertemuan perdana ini dihadiri oleh 30 orang peserta yang berasal dari Kaprodi dan Sekprodi dari 15 Perguruan Tinggi.
Dadang Husen Sobana menjelaskan bahwa Asosiasi Prodi MKS se-Indonesia dideklarasikan pendiriannya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 2020, kemudian dikukuhkan pada 30 November 2021. Sehingga Rakernas dan pertemuan nasional ini dapat diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan tuan rumah MKS UIN SGD Bandung.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi sebelum workshop kurikulum dilakukan. Materi pertama merupakan Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Sutan Emir Hidayat dengan pembahasan, “Strategi Menciptakan Alumni yang Unggul dan Kompetitif di Dunia Kerja pada Rumpun Eknomi Syariah”. Materi kedua, Implementasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka peluang dan tantangan yang disampaikan oleh Jajang W. Mahri yang merupkan Kaprodi Imu Ekonomi dan Keuangan Islam FPEB UPI Bandung. Kemudian materi ketiga, Sosialisasi Rekomendasi Nomenklatur Prodi di Lingkungan FEBI PTKIN/PTKIS oleh Sekjen Asosiasi FEBI se Indonesia (AFEBIS) yang juga merupakan Dekan FEBI IAIN Salatiga.
(INDRA JAYA)