INFOTIPIKOR.COM | KAB. SUBANG – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri acara Saba Desa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Jabar di Situ Cigayonggong, Desa Kasomalang Wetan, Kabupaten Subang, Minggu (8/11/20).
Menurut Kang Uu, Saba Desa merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka membangun hubungan emosional antara sesama kepala desa dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam Saba Desa, para kepala desa yang terasosiasi dalam Apdesi menyatukan langkah dalam rangka membangun wilayah perdesaan di Jabar.
“Karena membangun desa tidak cukup hanya memanfaatkan potensi desa. Perlu kolaborasi, perlu payung hukum, perlu komunikasi, dan di sinilah fungsi Apdesi,” kata Kang Uu.
Pemda Provinsi Jabar sendiri, lanjut Kang Uu, fokus membangun Desa Juara lewat Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) dengan berbagai program unggulan seperti One Village One Company (OVOC), Patriot Desa, Desa Digital, Sapa Warga dan lainnya.
Dengan menggali potensi dan peluang perekonomian di desa, maka tujuan dari Desa Juara yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa bisa tercapai. Sehingga, warga yang tinggal di desa bisa memiliki pendapatan yang tidak kalah dengan warga yang bekerja di kota.
“Hidup di desa pendapatan kota, itu harapan kami. Kenapa masyarakat banyak yang berangkat dari desa menuju kota? Meninggalkan kampung halaman, meninggalkan keluarga dan sanak saudara? Tujuannya ingin mendapat peluang ekonomi,” ucap Kang Uu.
“Padahal kalau kita memanfaatkan potensi yang ada di desa, pendapatan masyarakat yang di desa akan sama bahkan lebih dari masyarakat di kota sesuai dengan kondisi desanya masing-masing,” tambahnya.
Untuk itu, Kang Uu mengajak para kepala desa untuk manfaatkan peluang serta menggali potensi-potensi yang ada di desa masing-masing, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Mari kita bangun peluang -peluang ekonominya. Mari kita bangun sarana- prasarana di desa. Ujungnya masyarakat di desa (bisa) meningkat pendapatannya,” kata Kang Uu.
“Harapan kami, kepala desa harus mampu membangun inovasi dalam pembangunan, ekonomi, dan lainnya sehingga masyarakat desa tidak perlu berangkat ke kota demi pendapatan yang lebih,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah desa merupakan ujung tombak seluruh program yang diusung oleh pemerintah pusat. Kang Uu menjelaskan, program pemerintah pusat akan diteruskan ke pemda provinsi, lalu dilanjutkan ke pemda kabupaten/kota dan berakhir di tingkat desa/kelurahan. Oleh perangkat di desa/kelurahan itulah, masyarakat dapat menerima atau merasakan efektivitas program pemerintah.
“Desa ujung tombak pembangunan, ujung tombak realisasi segala program-program pembangunan. Karena itu dengan kita peduli desa, maka kita peduli NKRI, membangun desa, berarti kita membangun nusantara,” tutur Kang Uu.
Sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini pun meminta para kepala desa untuk mengawasi dana yang masuk ke desa dan mengelola keuangan dengan sebaik- baiknya.
“Manfaatkan anggaran dengan pemanfaatan yang sebaik-baiknya, juga perhatikan urusan administrasi juga dengan sebaik-baiknya. Sehebat apa pun pemanfaatannya (anggaran), kalau administrasinya kurang maka akan identik dengan pelanggaran. Begitu juga sebaliknya. Karena itu kepala desa mohon agar administrasi dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan,” ucap Kang Uu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD Apdesi Jabar Anwar Sadat menekankan arti penting membangun soliditas dan sinergitas antara pemerintah provinsi dan desa.
“Jangan sampai ada gap antara kepala desa dan perangkat. Kita harus bersatu padu, menyamakan visi-misi dalam mewujudkan desa yang mandiri dan berkeadilan,” ujar Anwar.
“Lewat Saba Desa, dibangun soliditas kekompakan para kepala desa. Mudah- mudahan Apdesi Jawa Barat bisa lebih jaya, berkembang, bisa jadi jembatan para kepala desa menampung aspirasi dan mengembangkan potensi yang ada di desa,” katanya. (Man)