infotipikor.com,PURWAKARTA – Muspika Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, melakukan monitoring ke Desa Cirende, Kecamatan Campaka,Kabupaten Purwakarta. Yang mana, menjadi Kantor Desa pertama di Kabupaten Purwakarta yang memfasilitasi Wi-fi gratis untuk siswa belajar dalam jaringan (Daring).
“Monitoring ini tak lain untuk memastikan bahwa, dalam pelaksanaan belajar online di area Desa Cirende apakah menerapkan protokol kesehatan atau tidak seperti menggunakan masker.Jumlah siswa yang ikut belajar online dan jaga jarak belajar (Sosial dan Physical Distancing) harus tetap diberlakukan pada saat proses belajar guna meminimalisir penyebaran Covid-19,” ujar, Camat Campaka Ade Sumarna yang didampingi Danramil 1904/Campaka Kapten Arm Bambang Priuambodo dan Kapolsek Campaka AKP Teguh Sujito, pada Selasa (18/08/2020).
Bersama Muspika Kecamatan Campaka, Danramil 1904/Campaka Kodim 0619/Pwk Kapten Arm Bambang Priyambodo, menjelaskan, kegiatan monitoring ini sebagai bentuk pengawasan kami dari Muspika Kecamatan Campaka terhadap kegiatan belajar Daring dan juga memberikan arahan kepada para siswa siswi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan belajar daring dan aktivitas diluar rumah.
“Sesuai keputusan dan kebijakan pemerintah bahwa, kegiatan belajar mengajar diruang kelas ditunda dan harus melaksanakan belajar secara online. Karena hal tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di tingkat pelajar. Namun untuk meringankan beban siswa serta orang tua siswa guna memenuhi kebutuhan belajar daring juga kepada para siswa siswi tetap kami ingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktifitas diluar rumah,” ujar Danramil.
Kepala Desa Cirende Wahyu Syafei menambahkan, fasilitas wi-fi gratis sengaja disediakan karena tak semua siswa memiliki akses internet di rumahnya. Selain itu, tak semua orang tua siswa memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli kuota internet.
“Intinya, kami selaku Kepala Desa Cirende ingin meringan beban siswa serta orang tua siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar daring,” katanya.
Menurutnya, sekitar 20 siswa setiap harinya memanfaatkan fasilitas wi-fi gratis ini untuk mengunduh materi-materi pelajaran yang diunggah sekolah secara daring.
“Mereka anak-anak biasanya datang untuk download materi, terus pulang. Nanti kembali ke sini lagi untuk kirim hasilnya lewat wi-fi lagi,” tuturnya.
Mengingat keterbatasan tempat di Balai Desa, penggunaan wi-fi tersebut dilakukan secara bergantian, agar semua siswa bisa menggunakan fasilitas Wi-fi gratis. Tak lupa penerapan protokol kesehatan diterapkan selama belajar daring di area desa.
“Jadi selain orang tua, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta perangkat Desa pun turut mengawasi selama anak-anak memanfaatkan wi-fi ini,” pungkas, Kades Cirende. (Herman)