Foto : H.Dedi Mulyadi,SH
INFOTIPIKOR.COM | PURWAKARTA – DM, begitu sapaan masyarakat mengenalnya, ia sosok yang sering diperbincangkan oleh kalangan elit dan masyarakat Purwakarta ataupun luar Purwakarta, yang seringkali disebut Kang DM,yang artinya Kang Dedi Mulyadi. Ia adalah sosok yang memiliki intregitas dan nilai budaya yang tinggi. Sosok DM juga banyak dirindukan oleh kalangan masyarakat Purwakarta yang gemar menyapa dan ramah itu kepada siapapun orangnya, tanpa terkecuali.
H.Dedi Mulyadi,SH yang dulunya menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode, dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar. Ia juga lebih dikenal dengan sebutan Bapak Budayawan yang artinya ahli budaya atau istilah umumnya seseorang yang memiliki pengetahuan budaya. Seorang Budayawan sering membagikan gagasannya, baik melalui interaksi sosial, baik dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup nasional dan internasional. Ia seringkali mengunggah hasil karyanya, menulis sebuah gagasan atau motivasi dan contoh perbuatan lainnya untuk kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain dilaman fbnya itu.
Seperti ia menuliskan ungkapan kata-kata yang penuh makna didalamnya, “Daripada kita hidup mencari kagorengan (kejelekan) orang lain, lebih baik kita bikin nasi goreng. Meskipun goreng, tetapi tetap disukai, nasi goreng, mie goreng dan pisang goreng. Ternyata orang Indonesia sangat senang pada sesuatu yang goreng-goreng,ujarnya.
Bagi teman-teman yang merasa goreng (tidak tampan/tidak cantik), jangan pernah merasa rendah diri. Cukup kasih minyak minyak dan dipanaskan. Apalagi musim hujan begini, banyak orang mencari makanan yang digoreng,” jelas Kang DM tulis dalam akun fbnya sambil mempraktekkan cara membuat nasi goreng yang begitu lezat dan istimewa hasil masakannya itu.
Lanjut Pesannya, jangan terlalu lama menggoreng, karena rasanya akan hilang dan makanan itu menjadi gosong. Jika sudah gosong, pastilah tidak akan sesuai harapan. Gorenglah makanan sewajarnya dengan api dan minyak secukupnya. Begitu ia tulis di akun laman fbnya.
Menurutnya, bila kita pandai mencerna, tentu semua itu mengandung arti dan makna yang begitu dalam bagi kehidupan kita semua di dunia yang fana ini. Yang artinya kita jangan saling menjelekkan satu dengan yang lain sesama manusia, walaupun berbeda suku, ras, agama, dan adat istiadat ataupun perbedaan pendapat lainnya. Sebangsa setanah air kita tidak boleh saling menjelekkan, lebih baik kita bercermin kepada diri kita sendiri, apakah sudah baik/tidak. Kita introspeksi diri, toh itu akan lebih baik untuk diri kita sendiri. Persiapkanlah diri kita dari sekarang, untuk menjalankan kebajikan dalam kehidupan dari pada selalu menilai kegorengan/kejelekan orang lain, jelasnya.
Bagi siapapun, kaum Adam dan kaum Hawa yang merasa ada/banyak kekurangan pada dirinya, jangan pernah merasa rendah diri, cukuplah kita tambahkan dengan banyak senyuman, rendah hati, penuh dengan kasih/sayang kepada siapapun, gemar menolong, santuni anak yatim/piatu dan sayangi diri kita sendiri, artinya menjaga diri dari hal-hal yang bersifat negatif atau buruk.
Selagi kita ada kesempatan hidup, apalagi dizaman sekarang banyak sekali musibah alam yang terjadi. Begitupun konflik dalam kehidupan diluar sana, seperti anak melaporkan ibu karena harta, anak membunuh ayah kandung, ayah kandung memperkosa anak kandung, dan banyak lagi hal-hal yang tidak rasional menurut akal sehat dan norma agama. Dengan begitu, sedikit sekali kita sadar akan diri kita yang sejatinya menurut akidah. Dan jarang sekali orang memiliki sosok hati seperti malaikat dijaman sekarang ini, Malah kebalikannya senang dalam menabur kejelakkan. Maka, bila kita memiliki hati seperti malaikat, tentu banyak orang yang menyukainya, terangnya.
Selain itu, jangan kita simpan terlalu lama sifat jelek pada diri kita, atau rasa diluar batas kemampuan kita sebagai manusia, seperti menyimpan rasa sombong, rasa paling hebat, angkuh, tinggi hati, ataupun merasa paling benar disetiap langkah dan ucap, itu tidaklah baik. Semua itu akan menjadi bumerang, sebuah kejelekkan kepada diri kita sendiri dan alhasil tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam hidup. Hiduplah dengan sewajarnya, sebagaimana manusia normal, kita ukur diri kita, kita lihat siapa diri kita, semua ada takaran dan porsinya didalam kehidupan.
Dalam tubuh tersimpan unsur bumi, air, api, udara dan tanah. Pelajari lebih dalam lagi, apa makna hidup dan arti hidup bila ingin sukses dan bermanfaat bagi orang lain, pungkas H.Dedi Mulyadi, (10/02/2021).
Masih banyak kajian kajian yang mengandung arti dari Kang DM..Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (Man)