penulis : Daffa
Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM – Front One Boutique Hotel Taman Anggrek, Jakarta Barat, menjadi saksi sejarah terselenggaranya deklarasi nasional bertajuk “Metamorfosa Lawan Narkoba” yang menandai perubahan resmi Lembaga Anti Narkotika (LAN) menjadi Lembaga Anti Narkotika Nasional (LANN).
Acara bersejarah ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lembaga tinggi negara, antara lain perwakilan dari Kementerian Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Bareskrim Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta DPR RI.
Suasana penuh semangat tampak mewarnai jalannya kegiatan yang menjadi simbol pembaharuan perjuangan melawan penyalahgunaan narkotika di Indonesia.
Ketua Umum LANN, Ibrahim Saehaia, dalam sambutannya menjelaskan bahwa metamorfosa dari LAN menjadi LANN didasari oleh keinginan untuk memperjelas identitas lembaga, memperluas jangkauan, dan menanamkan semangat baru dalam perjuangan melawan narkoba.
Nama “LAN” sebelumnya sering disalahartikan karena memiliki kesamaan dengan sejumlah istilah lain seperti Lembaga Administrasi Negara, Local Area Network (LAN), serta LAN Airlines, sebuah maskapai penerbangan asal Amerika Utara. Selain itu, jaringan organisasi yang telah meluas ke berbagai provinsi di Indonesia sejak berdiri pada 2018 juga menjadi dasar penambahan kata “Nasional” agar lebih mencerminkan cakupan kerja yang meliputi seluruh wilayah NKRI.
“Perubahan ini dimaknai sebagai langkah pembaruan semangat bela negara yang lebih solid, harmonis, dan berkomitmen satu hati dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. LANN ingin menjadi simbol semangat baru dalam menggerakkan masyarakat agar lebih sadar, peduli, dan berperan aktif dalam upaya pemberantasan narkoba,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan deklarasi turut diisi dengan workshop program Penanggulangan Bahaya Narkoba (PBN) yang menampilkan dua pembicara utama, yaitu Brigjen Pol. Dr. dr. Victor Pudjiadi, SpB, FICS, DFM, bersama Ketua Umum LANN Ibrahim Saehaia. Workshop tersebut juga membahas kasus menarik mengenai Artem Kotukhov, seorang warga negara Rusia yang sempat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap jaringan besar mafia narkoba di Bali sebelum akhirnya dideportasi.
Ketua panitia, Fatkur Roddik, dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun semangat baru di seluruh jajaran pengurus LANN provinsi se-Indonesia. Ia menekankan bahwa perjuangan melawan narkoba harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, dengan semangat bela negara sebagai fondasi utama.
Sementara itu,Bang Daffa Ketua LANN Provinsi Banten, turut memberikan pernyataan dukungan terhadap restrukturisasi organisasi ini. Ia berharap kepemimpinan baru di tingkat pusat dapat membawa perubahan positif yang diterima masyarakat luas.
“Kami mendukung penuh perubahan ini. Dengan kepemimpinan baru LANN Pusat, semoga organisasi ini semakin diterima masyarakat dan tetap menjadi promotor utama dalam mendukung program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika) di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Banten, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Bang Daffa menjelaskan bahwa perubahan nama ini akan diikuti dengan pembaruan logo, akta hukum baru dari Kementerian Hukum dan HAM (AHU), serta revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Pembaruan tersebut diharapkan menjadikan LANN sebagai lembaga yang lebih besar, profesional, dan proporsional, sejajar dengan organisasi nasional lainnya yang telah mapan.
Melalui deklarasi “Metamorfosa Lawan Narkoba” ini, LANN menegaskan tekadnya untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam perang melawan narkoba. Dengan semangat baru, LANN siap memperkuat langkah menuju Indonesia yang bebas narkoba dan berdaya saing tinggi, demi masa depan generasi bangsa yang lebih bersih dan bermartabat,” pungkas Ketua LANN Provinsi Banten.

