INFOTIPIKOR.COM – Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Prof. Rosihon Anwar, memberikan apresiasi kepada Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang dinobatkan sebagai menteri dengan kinerja terbaik dalam Kabinet Merah Putih (KMP) pada 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
CELIOS, lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik, melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri.
Penilaian dilakukan berdasarkan lima indikator: Pencapaian Program, Kesesuaian Rencana Kebijakan dengan Kebutuhan Publik, Kualitas Kepemimpinan dan Koordinasi, Tata Kelola Anggaran, serta Komunikasi Kebijakan.
Dalam survei yang dilakukan oleh CELIOS, dua pertanyaan utama diajukan kepada responden: Pertama, Siapa menurut Anda Menteri Berkinerja Terbaik dalam Kabinet Prabowo-Gibran selama 100 hari pertama? Kedua, Siapa menurut Anda Menteri Berkinerja Buruk dalam Kabinet Prabowo-Gibran selama 100 hari pertama?
Hasil survei menunjukkan, bahwa Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memperoleh skor tertinggi sebagai menteri dengan kinerja terbaik, dengan nilai mendekati 100.
Hal ini mencerminkan tingginya skor terkait kebijakan di sektor agama. Selain itu, Menag juga menempati posisi pertama dalam evaluasi kinerja Menteri/Kepala Badan di Bidang Sosial dan Politik, serta meraih citra positif tertinggi dalam survei Harian Kompas pada Januari 2025.
Survei yang dilakukan oleh Kompas melibatkan 1.364 responden dan mengukur dua indikator utama: popularitas dan citra positif. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,65%.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Rosihon Anwar, mengungkapkan bahwa,” pencapaian ini mencerminkan kepemimpinan yang berintegritas, berdampak luas pada masyarakat, dan membawa perubahan dalam tata kelola keagamaan nasional. Kepemimpinan yang berintegritas adalah kunci untuk mencapai kemajuan bangsa,” tegasnya, Senin (27/1/2025).
Tentunya dua terobosan Kemenag yang telah membawa dampak positif bagi masyarakat, yaitu penurunan biaya haji rata-rata sebesar Rp4 juta dan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diperuntukkan bagi ratusan ribu guru agama.
“Kemenag telah membuktikan diri sebagai institusi yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” bebernya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika untuk lebih giat dalam mendukung program-program yang berdampak pada kesejahteraan umat.
“Semangat dan capaian ini menunjukkan bahwa komitmen dan kerja keras dapat menghasilkan kepercayaan masyarakat. Semoga kita semua dapat mengikuti jejak langkah Menag untuk terus fokus memberikan layanan terbaik kepada umat,” pungkasnya.
(Indra Jaya)