Penulis | Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM | PURWAKARTA – Transparansi penggunaan anggaran pemerintah adalah mutlak dilakukan oleh penerima anggaran yang diterima, khususnya anggaran dana desa ( ADD) yang rutin diterima oleh Pemerintah Desa (Pemdes) juga anggaran lainnya.
Menyikapi ramainya pemberitaan media massa akhir- akhir ini perihal adanya dugaan ketidaktransparanan dalam pengelolaan ADD tahun anggaran 2024, hal ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Desa Parakanlima.
Terlepas benar atau tidaknya pemberitaan itu, kami Pemdes Parakanlima meminta kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dapat menyampaikan hal ini kepada masyarakat dan kemudian memfasilitasi kami untuk mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, bertempat di Aula Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Minggu (11/8).
Jaya Permana Kades Parakanlima kepada media menjelaskan, bahwa dalam musyawarah yang digagas oleh Pemdes Parakanlima yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat ini meliputi enam poin penting.
“Diantaranya, penggunaan ADD tahun anggaran 2024 termin pertama yang sudah direalisasikan, total anggaran yang sudah diplotkan untuk program stunting dan bukti-bukti penggunaan anggarannya serta siapa yang menjadi pelaksana pengguna anggarannya, penyaluran anggaran untuk ketahanan pangan hewani dan nabati, mekanisme pembuatan peternakan ayam petelur dan mekanisme penunjukan yang menjadi pelaksana pembuatan peternakan tersebut, bukti-bukti konkrit total anggaran yang diplotkan untuk peternakan ayam petelur dan bukti-bukti bukti penggunaan anggarannya, rincian penganggaran biaya untuk perbaikan jalan penghubung antara blok Inpres dengan Kiara Payung yang kenyataannya hanya dikirim 2 mobil bermuatan Base Course,” jelasnya.
Lanjut, Jaya mengatakan, apa yang dipertanyakan oleh masyarakat bahwa kenapa program ketahanan pangan hewani ini tidak tuntas, dapat saya katakan bahwa pembelian bibit ayam petelur sudah dilakukan.namun secara bertahap.
” Pembelian sebanyak 320 ekor pada tahap pertama sudah dilakukan, dan 120 ekor akan dilakukan pembeliannya pada tahap kedua, karena sesuai rencana semula akan diadakan sebanyak 500 ekor bibit ayam petelur,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Kades Parakanlima, dalam penggunaan ADD Pemdes selalu transparan. Dimana,tahapan perencanaan dilakukan mulai dari musyawarah dusun (musdus), musyawarah desa (musdes), dan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan.
“Adapun rumor ketidaktransparanan penggunaan anggaran ini terjadi karena miskomunikasi saja, para pengurus lingkungan tidak menyampaikan ke warganya tentang apa saja yang telah diajukan, dan telah menjadi program yang disepakati dalam musrenbang,” ungkap Jaya.
Menyinggung rumor yang berkembang bahwa, pengelolaan program ketahanan pangan di Desa Parakanlima ini dikelola oleh oleh lembaga tertentu, dengan ini dijelaskan, bahwa pengelolaan ketahanan pangan hewani ini dikelola oleh kelompok tani dan diketuai oleh TPK.
Insya Allah, kedepannya dengan sisa jabatan saya masih 8 tahun lagi selaku Kades Parakanlima, saya memiliki rencana untuk memajukan desa ini lebih maju dan membuat desa ini menjadi desa wisata,” pungkas Kepala Desa Parakanlima.