INFOTIPIKOR.COM | SANGGAU – Pelaksanaan Kunjungan kerja Sekjen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di perbatasan Entikong, dalam rangka Baksos pelaksanaan Vaksinasi di kantor KKP Entikong, Sabtu (10/04/2021).
Dan sekaligus melaksanakan pengecekan tempat Isolasi, bagi WNI/PMI yang pulang dari Negara Malaysia melalui PLBN Entikong, serta pengecekan sarana fasilitas Yankes yang ada di perbatasan Entikong.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Sekjen Kemenkes RI Drg. Oscar Primadi MPH, Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar, Dr Harisson. M. Kes, Sekda Kab. Sanggau Ir. Kukuh Triyatmaja,MM, Dandim 1204/Sgu Letkol Inf Affiansyah, Wakapolres Sanggau Kompol Agus Dwi Cahyono, S.Ik, Kepala KKP Kelas II Pontianak, Rahmat Subakti, SKM, MHM.
Kemudian Direktur Politehnik Kemenkes Pontianak Didi Hariyadi,S.Gz, M.Si, Danyon Satgas Pamtas 642/Kps Letkol Inf Alim Mustofa, Danramil Entikong Mayor Inf Arman Sulistiono, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, KKP Kelas II Pontianak Wilker Entikong,
Rini Rismawati, dan Koordinator Pos BP2MI, Angga Atmajaya,S.I.Kom.
Dalam kunjungan Sekjen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di perbatasan PLBN Entikong, untuk melakukan pemantauan terhadap kegiatan keluar/masuk di pintu masuk Kedatangan PLBN Entikong. Selanjutnya, melaksanakan peninjauan tempat Isolasi yang berada di PLBN Entikong.
Selanjutnya, rombongan menuju Terminal Barang Indonesia, Untuk meninjau lokasi Isolasi bagi WNI/PMI yang pulang dari Negara Malaysia melalui PLBN Entikong. Dan dilanjutkan pemantauan kegiatan Baksos berupa Vaksinasi di Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak Wilker Entikong.
Lebih lanjut melaksanakan rapat diskusi di Kantor KKP Kelas II Pontianak Wilker Entikong, terkait Pelaksanaan Karantina WNI/PMI di PLBN Entikong. Dimana, melakukan penyampaian laporan kinerja dari Kepala Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak oleh Rahmat Subakti, SKM, MHM.
Sekjen Kemenkes Republik Indonesia, Drg. Oscar Primadi, MPH dalam sambutannya, Masih banyak kurangnya baik dari segi perlengkapan, serta kurangnya SDM kita dilapangan. Dan berharap dari rekan-rekan poltekes dapat membantu tenaga-tenaga kesehatan yang ada dilapangan. Kemudian perlunya penguatan kapasitas laboratorium.
Selanjutnya Drg. Oscar Pribadi mengucapkan terimakasih kepada Babinsa dan Babinkamtibmas atas bantuan kinerja selama ini. Dimana yang telah menyiapkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit atau di Fasyankes lainnya.
“Dimana sebagai upaya antisipasi meningkatnya kasus diwilayah Kabupaten Sanggau. Walaupun sudah divaksin kita harus tetap meningkatkan disiplin dalam penggunaan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sekjen Kemenkes RI.
Kemudian Sekda Kab. Sanggau, Ir. Kukuh Triyatmaja,MM mengatakan, Tahun ini Kab. Sanggau focus pada pelaksanaan vaksinasi. Dan rencana akan dibangun laboratorium tahun anggaran 2021. Dimana nantinya pembangunan laboratorium, akan ditentukan dilokasi yang strategis.
Lanjut Sekda menuturkan, Dimana agar dapat melayani masyarakat Kab. Sanggau WNI/PMI yang pulang melalui PLBN Entikong. Dan Mobil PCR Test akan disiapkan dan sewaktu-waktu dapat digeser ke wilayah lain.
“Anggaran recofusing Tahun 2021 di fokuskan untuk kesehatan.
– Perlunya dilakukan kolaborasi dalam penanganan terhadap WNI/PMI yang pulang dari Negara Malaysia melalui PLBN Entikong,” pungkasnya.
Selanjutnya Dandim 1204/SGU, Letkol Inf. Affiansyah dalam sambutannya mengatakan, Dalam penanganan WNI/PMI yang pulang ke Indonesia, sudah difasilitasi. Dimana bdengan meningkatkan tempat isolasi sesuai perintah Panglima TNI untuk memanusiakan WNI/PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Menurut Dandim, TNI – Polri telah melakukan pengamanan bagi WNI/PMI yang di isolasi. Dimana sesuai perintah bapak Panglima TNI harus fokus dalam pelayanan terhadap WNI/PMI, yang melaksanakan isolasi di Kec. Entikong.
Kemudian dilanjutkan Danyon Satgas Pamtas 642/KPS, Letkol Inf. Alim Mustofa berharap kedepan penanganan WNI/PMI dapat berjalan dengan baik dengan adanya sinergitas bersama. Apalagi menjelang hari raya Idul fitri arus balik WNI/PMI diperkirakan akan terjadi peningkatan. Dan ketersedian alat pelindung diri (APD) yang semakin berkurang sehingga perlu segera ada penambahan APD.
“Untuk WNI/PMI yang dinyatakan Negatif dari hasil swabnya akan langsung dipulangkan dari tempat isolasi mengingat kapasitas daya tampung tempat isolasi hanya dapat menampung sekitar 400 orang dari 3 tempat isolasi yang ada,” pungkasnya.
Lanjut Dansatgas menuturkan, Perlu dilakukan evaluasi dan penekanan kembali terkait SK Gubernur tentang Satgas Khusus yang sudah terbitkan dalam penanganan WNI/PMI karena riil pelaksanaannya hanya dari TNI-POLRI dan KKP saja yang aktif dilapangan.
Kemudian Direktur Poltekes, Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si menjelaskan, Perlu dilaksanakan pengecekan terhadap kelengkapan wisma yang digunakan sebagai tempat isolasi. Dan perlu dilaksanakan pengecekan logistik di tempat pelaksanaan isolasi apakah mencukupi.
Selanjutnya Waka Polres Sanggau, Kompol Agus Dwi Cahyono, S.I.K. ketika dikonfirmasi mengatakan, Polri dalam hal ini Polres.Sanggau, siap membantu segala kebijakan yang akan dilakukan dalam penanganan WNI/PMI yang dipulangkan dari Malaysia. Polres Sanggau sudah memploting anggota, untuk BKO pengamanan ditempat isolasi bersama personil dari Polsek Entikong.
Menurut Wakapolres menjelaskan, Tasbara di perbatasan Entikong terbagi menjadi 3 yaitu, Tasbara tipe A (Lengkap CIQS), Tasbara tipe B (Hanya Pamtas dan Polri), dan Tasbara tipe C ( Tidak ada Pos Pam ).
Kemudian Koordinator Pos BP2MI Entikong Angga Atmajaya, S.I.Kom, menyampaikan, Peran kami yaitu untuk memfasilitasi WNI/PMI yang bermasalah, baik Deportasi maupun Repatriasi. Dimana mulai dari kedatangan sampai pemulangsn ke kabupaten kota asal WNI/PMI bermasalah tersebut.
Menurut Angga Atmajaya, S.I.Kom menambahkan, Mulai dari tanggal 20 Maret 2021 semua WNI/PMI yang dideportasi maupun Repatriasi diisolasi terlebih dahulu di Entikong, setelah hasil Swab keluar dengan hasil Negatif baru dibawa ke Dinsos Pontianak.(Herman Makuaseng)