INFOTIPIKOR.COM – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, melepas kepulangan 30 Ulama Al-Azhar As-Syarif Mesir yang telah mengabdi selama tiga tahun di Indonesia untuk berbagi ilmu. Pelepasan ini dilakukan di Kantor Kemenag RI, Jalan Lapangan Banteng, Kamis (30/01/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Menag mengucapkan terima kasih atas dedikasi para ulama Al-Azhar yang telah memberikan dampak positif bagi pengembangan moderasi beragama di Indonesia. Menurut Menag, mereka tidak hanya menyebarkan ilmu Islam, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moderasi dan keseimbangan kepada generasi muda Indonesia.
“Anda datang dari Al-Azhar Al-Syarif, membawa pesan luhurnya untuk mengajarkan ilmu dan menegakkan nilai-nilai Islam yang luhur. Kalian benar-benar duta besar bagi Al-Azhar dan Mesir tercinta,” ujar Menag.
Menag menambahkan, ilmu yang dibawa oleh ulama tersebut telah memberikan dampak besar terhadap siswa dan masyarakat. Program ini juga mempererat hubungan keilmuan dan kebudayaan antara Indonesia dan Mesir. Menag berharap kerjasama ini terus berlanjut, terutama dalam peningkatan beasiswa, pertukaran ilmu, serta konferensi bersama yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat.
Program ini adalah hasil kerjasama antara Kementerian Agama dengan Universitas Al-Azhar, yang menempatkan ulama-ulama di lembaga pendidikan Islam di Indonesia, seperti pesantren dan madrasah. Mereka mengabdi selama tiga tahun, dengan evaluasi setiap tahunnya.
Duta Besar Republik Arab Mesir untuk Indonesia, Yasse Hassan Alshemy, juga memberikan apresiasi terhadap kerjasama yang telah terjalin antara pemerintah Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan dan keagamaan. Ia menyatakan bahwa kerjasama pengiriman ulama ini sangat bermanfaat dalam penyebaran Islam moderat dan pengembangan bahasa Arab di Indonesia.
Mohamed Saad Bahaaeldeen, ulama yang mengabdi di UIN Sunan Gunung Djati, adalah salah satu dari 30 ulama yang kembali ke Mesir. Acara perpisahan yang diadakan pada Jumat (24/1/2025) di Gedung O. Djauharuddin AR, menjadi momen bagi Mohamed Saad untuk menyampaikan lima pesan pentingnya:
1. Kebanggaan atas Pengabdiannya – Mohamed Saad merasa bangga bisa mengabdi di UIN Bandung dan mengajar berbagai mata kuliah di fakultas S1 dan S2 serta di Ma’had Al-Jamiah.
2. Apresiasi terhadap Akhlak Indonesia – “Saya sangat menghargai akhlak baik masyarakat Indonesia, khususnya warga UIN Bandung, yang akan saya bawa pulang ke Mesir,” katanya.
3. Kesedihan Berpisah – Meskipun harus berpisah secara fisik, Mohamed Saad merasa hubungan dengan teman-teman dan kolega tetap akan terjaga di hati.
4. Harapan untuk Kembali – “Saya berharap suatu saat dapat kembali ke Indonesia, khususnya UIN Bandung, dan tidak akan melupakan kerja sama yang telah terjalin,” ujar Mohamed Saad.
5. Ucapan Terima Kasih – “Terima kasih kepada pimpinan UIN Sunan Gunung Djati Bandung atas penerimaan dan pelayanan yang luar biasa, termasuk Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, serta pengurus Ma’had Al-Jamiah,” tuturnya.
Mohamed Saad Bahaaeldeen adalah utusan Al-Azhar dengan keahlian di bidang Aqidah Islam, Filsafat, dan Tasawuf. Ia telah menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, S2 di Fakultas Adab Universitas Tanta, serta S3 di Fakultas Adab Universitas Mansourah.
(Indra Jaya)