INFOTIPIKOR.COM – Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Aliansi Honorer Bersatu (AHB) yang digelar Selasa, 21/1/2024 sempat menimbulkan kericuhan, dan kini berbuntut panjang.
Dua Anggota DPRD Buol dari fraksi Partai Gerindra (AK) dan (BN) diduga melakukan tindakan arogan akan segera dilakukan evaluasi oleh DPC Partai Gerindra Kabupaten Buol,
Hal Ini disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Buol Sofyan A.Jusuf, melalui sambungan aplikasi WhatsApp Rabu (22/1/2024).
Sofyan A. Jusuf, menilai tindakan yang dilakukan oleh 2 kader Partai Gerindra tidak mencerminkan Anggota DPRD sebagai pelayan rakyat, Harusnya permasalahan ini tidak terjadi apalagi ini permasalahan yang sangat sepele dan tidak perlu ditanggapi dengan sikap arogan.
“Saya sudah melihat video yang beredar serta membaca berita-berita yang ada, dan pastinya ini akan berdampak pada citra Partai Gerindra. saya sudah berkoordinasi dengan Ketua DPC dan meminta tanggapan terkait polemik ini”
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat evaluasi terhadap semua anggota DPRD dari partai Gerindra, agar permasalahan ini tidak akan terjadi lagi. Sebab suka atau tidak suka oasti akan menimbulkan kesan buruk bagi Partai Gerindra, apalagi Ketua Umum Partai Gerindra hari ini adalah Presiden Republik Indonesia, yang seharusnya kita bisa menjaga nama baik Ketua Umum dan marwah Partai,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sekretaris DPC Gerindra menambahkan, bahwa kedudukan Anggota DPRD bukan hanya terletak pada tugas dan fungsi Anggota DPRD saja, akan tetapi oerkataan, sikap dan tindakan. Karena Anggota DPRD adalah representasi dari aspirasi rakyat, maka semua hal harus bisa di jaga.
“Anggota DPRD dipilih oleh rakyat dengan satu harapan dapat menjadi garda terdepan terhadap permasalahan-permasalahan rakyat, dengan kata lain bahwa DPRD adalah pelayan rakyat bukan kemudian melakukan tindakan-tindakan yang melukai hati rakyat,”
“Apalagi permasalahannya hanya sebatas interupsi dari oeserta rapat yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi dengan tindakan arogan, apalagi sampai memukul meja, membentak, bahkan menunjuk-nunjuk kasyarakat yang ingin menyampaikan keluh kesahnya, yang disertai dengan kata-kata yang tidak mencerminkan seorang publik figur,”
Insya Allah, ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua dimasa yang akan datang. Kami dari DPC Partai Gerindra Kabupaten Buol menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam terhadap upaya AHB dalam memperjuangkan keadilan dalam seleksi PPPK,” pungkas Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Buol.
Berdasarkan pantauan media Infotipikor.com, buntut dari hal tersebut puluhan organisasi dan mahasiswa turun ke jalan, dan melakukan aksi demonstrasi di gedung DPRD Kabupaten Buol, menuntut Dewan Kehormatan DPRD untuk memberikan sanksi kepada oknum anggota DPRD yang diduga arogan, dan segera menyelesaikan permasalah kecurangan dalam seleksi PPPK.
(M. Fharzi)