Penulis : Agus Supriadi| Editor : Herman Makuaseng
Infotipikor.com,Purwakarta – Berawal hobi akan makanan jamur,Deni (35) seorang pemuda sukses berasal dari Kampung Lembur Kolot, RT 021/005, Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, lKabupaten Purwakarta, yang bergelut di bidang pengembangan budidaya jamur tiram putih (pleurotus ostreatus). Dengan modal pengalaman delapan tahun kebelakang secara autodidak, jatuh bangun tidak menjadi halangan dan saat ini bukan saja penanaman jamurnya saja akan tetapi mampu membuat media tanam jamur (baglog).
“Alhamdulillah berkat usaha tanpa lelah dan kapok, saya terus melangkah, bagaimana pengembangan budidaya jamur tiram ini bisa tercapai. Selama delapan tahun mengawali, dengan menanam jamur saja dan media tanam (baglog) diawali saya beli. Namun berkat dukungan dan dorongan teman, bagaimana caranya saya harus bisa bikin sendiri media tanamnya (baglog) yang memang cukup suit”ungkap Denis
Selama delapan tahun tersebut, lanjut Denis, saya jatuh bangun membuat media tanam jamur tiram (baglog). Kalau cuma kita beli media tanamnya tidak terlalu sulit, dan kita langsung berhasil. Namun dengan membuat media tanam (baglog) itu cukup sulit bahkan diluar dugaan saya.
“Awalnya kita bikin kebanyakan yang hasilnya hanya dua puluh persen, terus bikin lagi berkurang yang gagalnya, sampai terus berlanjut tanpa lelah. Alhamdulillah saat ini hampir seratus persen kita bisa membuat media tanam (baglog) hampir seratus persen sukses dan sesuai harapan”jelasnya.
Untuk pangsa pasar, menurut Denis, jangankan luar daerah, lokal pun masih belum terisi dan kekurangan pasokan, sehingga budidaya jamur tiram putih ini sangat prospektif dengan harga yang kompetitif dan menjanjikan .
“Untuk itu saya selalu mengajak semua teman dan relasi untuk mengembangkan budidaya jamur tiram putih ini, sebab dari sisi bisnis cukup menjanjikan dan modal tidak terlalu menguras kantong, yang penting memiliki tempat yang cukup dan kemauan yang keras” tegasnya.
“Untuk pengembangan budidaya jamur tiram putih ini, saya secara pribadi siap untuk membantu apabila dibutuhkan. Khususnya kepada para pemuda jangan sungkan bekerja keras untuk masa depan. saya siap berbagi ilmu dalam hal pengembangan budidaya jamur tiram putih ini dan kita akan saling menguntungkan, baik sisi kerja sama maupun sisi bisnis” tutupnya.
Berdasarkan hasil pengalaman Deni sendiri, per 1000 baglog menghasilkan 4-5 kilo bahkan lebih tergantung kondisi baglog setiap panen, yakni panen dua kali sehari, pagi dan sore hari. Kekuatan baglog sendiri dari mulai belajar tumbuh keluar tunas Jamur nya itu bertahan sampai 4 bulan. Saat ini, tingkat kebutuhan jamur tiram putih cukup tinggi dan cukup menjanjikan apabila dikembangkan melalui pembudidayaan. Baik secara personal maupun kelompok demi masa depan yang lebih baik lagi.