Infotipikor.com,Bandung – Berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengembangkan manajemen kefakultasan menjadi tema utama dalam acara silaturahmi antara Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) UIN Raden Mas Said Surakarta dan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (26/01/2023). Karena disadari bahwa tantangan yang dihadapi kedua fakultas ini semakin kompleks dan berat, terutama dalam menghadapi zaman yang serba virtual saat ini.
Kunjungan FAB UIN Surakarta dipimpin langsung oleh Dekan Prof Dr Toto Suharto, S.Ag, M.Ag; didampingi Wadek I Prof Dr H Sujito, M.Pd; Wadek II Dr Muh Fajar Shodiq, M.Ag; Wadek III Dr Siti Isnaniah, S.Pd, M.Pd. Hadir juga Kabag TU Diana Rusmayanti, SE; Kasubag Umum Sri Susanti, S.Ag; Kasubag Akademik Hj Farida Barik, S.Ag; para kajur/sekjur; koordinator Prodi; dosen dan tenaga kependidikan.
Rombongan disambut hangat oleh Dekan FAH UIN SGD Dr H Setia Gumilar, M.Si; yang didampingi Wadek I Dr Dadan Rusmana, M.Ag dan Wadek II Dr H Dedi Supriadi, M.Hum; Ketua dan Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Dr Asep Supianudin, M.Ag dan H Mawardi, MA; Ketua dan Sekretaris Jurusan Sejarah Peradaban Islam Dr Samsudin, M.Ag dan Dr Widiati Isana, M.Ag; Ketua Jurusan Sastra Inggris Dr Andang Saehu, M.Pd; Ketua Laboratorium Dr Suparman; Ketua Jurnal Hasbi Assidiqi, SS, MA; Koordinator Bidang Administrasi dan Ketatausahaan Hj Ati Rahmawati, M.Ag dan Subkoordinator Anita Rantini, S.Th.I dan Ade Zainal Arifin, S.Pd.I, MM.
“Kita harus banyak bertukar pikiran ke FAH UIN Bandung, karena kita menyadari masih banyak kekurangan, yang sebenarnya masih bisa ditingkatkan lagi,” ungkap Dekan FAB UIN Surakarta, Prof Toto.
Ia meyakini bahwa kunjungan dalam rangka berbagi ilmu dan pengalaman ini akan membawa perubahan pada pola pikir, guna meningkatkan motivasi dalam pengelolaan manajemen kefakultasan. Dengan harapan, FAB mampu mengevaluasi diri dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi, agar penyelenggaran manajemen fakultas menjadi lebih baik.
“Itulah tujuan kami dalam jalinan kerjasama ini, terutama dalam meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan tinggi, termasuk implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” jelas Prof Toto.
Dekan FAH UIN SGD Dr Setia Gumilar menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan FAB UIN Surakarta. Banyak hal yang dibahas pada saat dialog dengan tamu istimewa FAB ini: tentang kemahasiswaan, dosen, pengembangan kurikulum, tenaga pendidik, publikasi ilmiah (jurnal). Termasuk pelayanan akademik, pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia, mahasiswa/alumni, sarana prasarana, pendanaan, dan sistem informasi.
Menurut Dr Setia, kerjasama atau kemitraan –baik secara internal perguruan tinggi maupun dengan luar perguruan tinggi– itu sangat penting. Karena, tidak ada lembaga yang bisa berdiri sendiri, perlu adanya sharing dengan yang lain agar bisa beradaptasi, mengevaluasi diri, dan mampu mencari solusi terhadap berbagai problematika yang dihadapi.
Tidak lupa Dr Setia mengurai perjalanan panjang FAH UIN Bandung, sejak awal berdiri hingga menjadi fakultas otonom, baik di bidang akademik, kelembagaan, maupun administrasi. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas yang berorientasi pada jaminan mutu, dilakukan melalui pengembangan jaringan, pola kemitraan, dan kerjasama dengan instansi lain.
“Intinya FAH UIN SGD tidak terpaku terhadap persoalan yang ada di dalam, tetapi juga terus membangun jejaring dengan lembaga-lembaga lainnya. Ini dilakuan untuk mengubah cara pandang kita, termasuk berbagai ilmu dan pengalaman untuk kemajuan bersama,”pungkasnya.
(Indra Jaya)