Jakarta | Infotipikor.com – Dewan Penasehat Media Independen Online (MIO) Indonesia, Anto Suroto, SH, SE. MM, apresiasi rencana Musyawarah Nasional (Munas) MIO Indonesia yang akan digelar pada bulan November 2022 mendatang.
Demikian diungkapkan Anto Suroto seperti yang dilansir dari media Lensa Cyber Indonesia, di Jakarta, Minggu (10/09/22).
Dalam pesan morilnya, Anto Suroto yang juga dikenal sebagai tokoh yang kerap melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM tersebut, mengajak kepada seluruh komponen yang berada dalam struktur, terlebih khusus kepada jajaran pendiri (Deklarator) MIO Indonesia agar senantiasa mengedepankan sikap profesional, berpikir konstruktif, sesuai dengan norma (kaidah) amanat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD-ART), dalam menyikapi segala permasalahan dilingkup organisasi.
Dibalik sikap apresiasinya, Anto juga mengatakan,bahwa seyogyanya jajaran pendiri MIO Indonesia, mensupport Ketua Umum MIO Indonesia AYS Prayogie sebagai lokomotif percepatan pengembangan organisasi mulai dari Pusat, Provinsi, hingga ke tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, dengan senantiasa mengedepankan kekompakkan.
“Siapapun yang berada dalam lingkaran organisasi itu, wajib memegang teguh falsafah organisasi, memiliki sikap konsisten menjalankan amanah AD/ART dan Tata Tertib Peraturan Organisasi yang telah di sepakati bersama,” tandas Anto.
Anto Dalam Perspektif Anatomi dan Eksisitensi MIO Indonesia
Terkait kondisi organisasi dalam rentang waktu 2 tahun, sejak dideklarasikan 2020 lalu, menurut Anto Suroto, kinerja AYS Prayogie selaku Ketua Umum telah menunjukkan prestasi yang luar biasa, dan patut mendapat acungan jempol.
Hal itu kata Anto, terlihat dari progres dan capaian pergerakan pengembangan kepengurusan dari Pusat Ibukota Jakarta sebagai sentra manajemen, hingga mengular ke pelosok tanah air yang saat ini telah menapak di 18 Wilayah, atau sekitar 45 Persen dari total 37 Wilayah Provinsi yang ada di Indonesia.
“Ini adalah prestasi yang cukup luar biasa. Membangun konsolidasi hingga ketingkat daerah, terlebih disaat pandemi yang serba sulit, adalah bukanlah hal yang mudah dilakukan. MIO Indonesia yang baru berdiri biarlah berjalan saja sesuai AD/ART dan petunjuk peraturan organisasi sampai dengan amanah MUNAS di selenggarakan pada waktunya,” tutur Anto.
Anto juga meminta kepada seluruh anggota untuk tidak terjebak dalam debat kusir yang tidak produktif, tidak terprovokasi dengan issue “menyesatkan”, dan bersikap obyektif dalam mencermati perkembangan issue, baik dilingkup internal, maupun eksternal organisasi (MIO Indonesia).
“Saya sebagai Anggota Dewan Pembina, dan mungkin Bapak dan Ibu yang lain juga Dewan Pendiri justru sebaiknya mendukung sepenuhnya dengan program dan fokus, yang selama ini telah di laksanakan dengan memberikan mandat dan melantik DPW atau DPD yang di nilai mampu dan cakap untuk bisa menjalankan organisasi,” ujar Anto.
Lanjut Anto menguraikan, “Setiap organisasi dimanapun, pasti memiliki masalah, tapi bukan berarti harus dipersoalkan juga. Berpendapat itu adalah hak asasi, tapi alangkah eloknya jika disalurkan secara proporsional, beretika, konstruktif, rasional dan konstitusional,”imbuh Anto yang juga saat ini masih menjabat Ketua Umum Aliansi Perdagangan dan Industri Kreatif Indonesia (APIKI), di Gedung Crazy Dream bilangan Cempaka Putih – Jakarta, Minggu (11/09/22).
Demi kemajuan organisasi, Anto kembali mengajak seluruh keluarga besar MIO Indonesia, mulai dari Pusat hingga ke tingkat DPW dan DPD Kabupaten/Kota, untuk tetap solid mengusung dan tetap fokus menjalankan amanat konstitusi organisasi, melalui aplikasi program kerja.
“Yang terpenting, dengan kebersamaan dan sikap legowo, kita akan menjadi kuat dan dapat mewujudkan cita cita dibalik tujuan organisasi, sebagaimana yang termaktub dalam visi misi organisasi MIO Indonesia, sebagai bahagian dari amanat AD-ART,”pungkasnya.
Prayogie : Kritikan Harus Sarat Makna Gagasan Konstruktif dan Terukur
Sementara Ketua Umum PP MIO INDONESIA, AYS Prayogie, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp dalam tanggapannya mengatakan, dibalik segala aktivitas yang dilakukan selama ini, semata hanya untuk kemaslahatan organisasi sesuai dengan amanat konstitusi.
Prayogie juga berharap kepada seluruh komponen MIO Indonesia agar senantiasa solid dalam mengusung program kerja dan mengemban misi organisasi, demi kemajuan dan kemaslahatan bersama.
“Saya sangat memahami aspirasi dari rekan-rekan, baik yang bermuatan masukan, maupun yang beraroma kritikan sekalipun itu “pedas”, tapi itulah dinamika proses demokrasi di tubuh MIO Indonesia,” ungkap Wartawan senior Prayogie, Alumni Dialog Kebangsaan Kalangan Media Angkatan II Lemhanas RI Tahun 2014.
Namun dibalik itu, Prayogie juga berharap kritikan yang dimaksudkan harus sarat dengan gagasan konstruktif guna mengasah penajaman aplikasi setiap progres program kerja, dan bukan sebaliknya menyasar ke hal pribadi yang tendensius.
“Kritikan atau apapun sebutan lainnya, adalah hal yang lumrah dan jujur saja saya secara pribadi, bukan tipe orang yang alergi atau apapun per-istilahan lainnya dengan kritikan. Saya menyadari dan paham betul itu karena saya lahir dan dibesarkan dalam alam demokrasi. Sebagai catatan, kritikan itu konstruktif, rasional dan bermuatan positif demi kelangsungan organisasi,” pungkas Prayogie.
(Redaksi)