INFOTIPIKOR.COM | KABUPATEN TASIKMALAYA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghimbau masyarakat Jawa Barat, harus bijaksana dalam bermedia sosial di tengah pandemi COVID-19.
Adapun tentang hal ini, hari ini media sosial sangat luar biasa, karena apapun ide dan keinginan serta misi bisa dituangkan lewat media sosial, baiknya yang mempunyai niat baik ataupun yang mempunyai niat buruk. Oleh Karena itu, “Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Barat yang penduduknya begitu banyak tetapi bijak dalam menggunakan media sosialnya,’’ ungkap sosok Panglima Santri Jabar.
Dan terdeteksi oleh Mabes Polri ada 11 orang dari penduduk 50 Juta pemegang media sosial dan memegang survei sekitar 80 persen masyarakat Jawa barat. Dan dibandingkan dengan Provinsi lain yang menyebar hoax tentang covid-19, banyak yang di atas 100 orang lebih dari Provinsi-provinsi yang lain.
“Di Jawa barat ini menunjukkan intelektualitas masyarakat Jawa Barat, dan keimanan serta ketakwaannya sangat luar biasa maka untuk penyebar kebohongan itu haram, karena bohong bisa memudharatkan orang lain,”tambanya,
Pak Uu– sapaan akrab Uu Ruzhanul– menyampaikan bahwa, terkadang banyak orang yang begitu percaya terhadap dunia media sosial walaupun beritanya sekalipun tidak masuk logika, dan masyarakat percaya tapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa medsos ini internasional berita yang di buat oleh Provinsi lain masuk ke wilayah Jawa Barat.
“Oleh karena itu, saya berharap kepada masyarakat, jangan begitu langsung percaya terhadap dunia media sosial termasuk di dalamnya masalah pandemi covid-19 ini. Karena banyak orang ataupun kelompok yang tidak tertutup kemungkinan suasana covid-19 seperti ini untuk mengadu domba dan menjelek-jelekkan pemerintah,” tutur Pak Uu.
Selain itu, saya minta terhadap seluruh masyarakat Jawa Barat untuk meyakinkan bahwa, tidak ada keputusan pemerintah untuk menyengsarakan rakyatnya, dan memenjarakan umatnya, itu tidak ada. Karena semuanya untuk kemaslahatan.
“Sementara kalau ada di medsos yang seolah-olah mendiskreditkan Pemerintah, disamping jangan di percaya harus ada di kroscek terlebih dahulu, dan jangan langsung menshare. Tetapi dengan 11 orang dari jumlah penduduk 50 juta 80 persen pemegang medsos ini, saya merasa bahagia sekalipun memang harapan kami nihil,” ucap Pak Uu.
“Dengan hadirnya dunia teknologi digital dan dunia teknologi informasi, ini harus menguatkan kita kepada keimanan terhadap Allah SWT,”Ucap Pa UU
Sementara itu, saya minta masyarakat Jawa Barat dalam memanfaatkan handphone ini harus bijaksana tidak cukup dengan bijak tetapi harus bijaksana, jangan sampai memudharatkan orang lain serta menyengsarakkan orang lain, karena tidak tertutup kemungkinan dengan share-share hoax dengan share-share berita kepalsuan orang lain bisa celaka dan orang bisa terkena jalur hukum.
“Saya memohon maaf kepada sebelas orang di Jawa Barat ini, sudahlah, disamping di tutup medsos oleh pemerintah juga mendingan sudah tidak usah bikin akun medsos lagi. Karena tidak tertutup kemungkinan mereka mempunyai niatan kurang baik disaat ditutup akunnya oleh pemerintah,”Pungkasnya.
(Redaksi)