INFOTIPIKOR.COM | PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta terus berbenah wilayah. Selain upaya pemulihan ekonomi, di 2021 ini pemerintahan yang di nahkodai Anne Ratna Mustika itu, masih mengoptimalisasikan anggaran untuk kebutuhan infrastruktur dan pembangunan sarana prasarana yang layak bagi masyarakat.
Sebagai Bupati, Ambu Anne tak menampik jika banyak pekerjaan rumah yang belum berjalan maksimal di 2020 kemarin. Apalagi, terkendala dengan adanya pandemi Covid-19. Namun demikian, di 2021 ini, pihaknya melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) telah menyiapkan beberapa program terkait penataan wilayah.
“Kita telah menyiapkan sedikitnya lima program dampingan di Distarkim, terkait penataan lingkungan. Yakni, melalui pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK). Program ini, untuk menjadikan Purwakarta lebih bersih, indah dan tertata dengan baik,” ujar Anne, Minggu (21/3/2021).
Anne menjelaskan, kelima program tersebut, masing-masing Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Kemudian, Program Kota Tanpa Kumuh ( Kotaku). Selanjutnya, Sanimas Citarum Harum. Lalu, DAK air minum, sanitasi dan perumahan. Serta, program air minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Untuk PISEW, Anne menjelaskan, merupakan program peningkatan dan pengembangan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman. Termasuk, peningkatan kualitas pemukiman di wilayah pedesaan. Untuk anggaran yang disiapkan dalam program tersebut, yakni sebesar Rp 1,8 miliar,” jelas dia.
“Untuk PISEW ini, ada enam desa di tiga kecamatan yang jadi sasarannya. Masing-masing, Desa Cihanjawar dan Pasanggrahan (Bojong), Pusakamulya dan Cibeber (Kiarapedes), serta Cikopo dan Cibodas (Kecamatan Bungursari). Untuk anggarannya, Rp 1,8 miliar yang dibagi untuk 6 desa,” ujarnya.
Selanjutnya untuk program Kotaku, lanjut dia, secara prinsip tujuannya tak lain sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat dan mempercepat pemulihan kondisi sosial pasca Covid-19 khususnya di wilayah perkotaan. Misalnya, untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Serta, membantu pemeliharaan infrastruktur lingkungan yang dibangun melalui swakelola masyarakat.
“Untuk program Kotaku dialokasikan sebesar Rp 3,4 milliar untuk 8 kelurahan dan desa. Dalam program ini, ditujukan juga untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Misalnya, bagi mereka yang mengalami penurunan atau kehilangan pendapatan selama pandemi,” kata dia.
Selanjutnya untuk program Sanimas Citarum harum, tak lain merupakan bagian dari kegiatan sanitasi penanganan DAS Citarum melalui pola pendekatan penanganan air limbah domestik yang melibatkan peran aktif masyarakat.
Yakni, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan menekankan penanganan air limbah domestic supaya tidak mencemari kawasan sungai, khususnya DAS Citarum. Untuk Sanimas Citarum Hatum, alokasinya sebesar Rp 6,5 miliar untuk di 13 desa dan kelurahan.
Kemudian, sambung dia, untuk DAK Air minum disiapkan sebesar Rp 19 miliar yang diperuntukkan 26 desa. Program ini, lebih kepada pengembangan jaringan perpipaan air bersih untuk masyarakat. Lalu, DAK Sanitasi disiapkan sebesar Rp17,4 miliar untuk kebutuhan 16 desa. Kegiatan ini, lebih kepada pembangunan IPAL hingga ke tingkat rumah tangga.
Sedangkan, untuk DAK perumahan disiapkan sebesar Rp 840 juta. Program ini, lebih diarahkan ke pembangunan rumah tak layak huni (Rutilahu) di dua kelurahan. Yakni, Purwamekar dan Nagrikaler. Direncanakan, ada 42 unit bangunan baru yang akan dibangun dengan nilai bantuan perunit rumah sebesar Rp 2 juta.
Terakhir, program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Adapun tujuan dari program ini, tak lain untuk membantu warga yang selama ini kurang terlayani khususnya di wilayah pedesaan kaitan akses pelayanan air minum dan sanitasi. Program ini, lebih kepada pembangunan sarana air minum, saran sanitasi dan sarana tempat cuci umum.
“Untuk Pamsimas, kita siapkan anggaran Rp 5,3 miliar untuk 22 desa. Selain dari DAK, untuk program-program ini sebagian ada juga yang dibiayai dari APBD kabupaten,” ujar Ambu Anne, seraya mengatakan, dengan bantuan tersebut, kedepan diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat dimasyarakat bisa lebih meningkat lagi. Karena Anne meyakini, semakin bersih lingkungannya, kesehatan masyarakat pun akan tetap terjaga. (Man)