Infotipikor.com, Jakarta – Setiap kali saya menginginkan sesuatu barang yang bagus berharga mahal, pastilah ibu saya mengulang kembali ceritanya tentang proses kelahiran saya di Rumah Sakit Elisabeth Medan. Sampai sekian jam tak ada tanda – tanda saya mau lahir, membuat ibu saya merasa kesakitan dan kelelahan, namun setelah opung saya Somuntul Bunga Jalan Pasaribu gelar Tuan Sariburaja (ayahanda dari ibu saya) datang membawa baju – baju baru yang berharga cukup mahal di waktu itu dan digantungkan agar ibu saya bisa melihat baju baru nya itu, langsung saja ibu saya mengalami sakit yaitu siap untuk melahirkan saya.
Kisah lainnya ketika ibu saya berkunjung ke Negeri Belanda, bertemu seorang peramal dan menanyakan tentang anak – anak ibu saya. Semua nama anak – anak ibu saya diberitahukan ke sang peramal.
Ketika menyebut nama saya, secara spontan sang peramal terlompat. Wah ….anak ibu yang ini akan banyak mengalami kekejutan hidup.
Hal yang paling saya sukai dari ibu saya itu adalah capailah gelar setinggi – tingginya, karena jarang perempuan Batak yang memiliki gelar formal akademik yang tinggi. Untuk ibulah saya Rusli Aminah boru Pasaribu, saya berjuang hingga memiliki gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari UnPad Bandung. Harta dan jabatan bisa lenyap kata ibu saya tapi gelar akan melekat bahkan sampai di batu nisan.
Ibuku Rusli Aminah boru Pasaribu adalah penyemangatku, idolaku, perempuan kuat yang telah menempaku hingga aku mampu tegar, melewati masa – masa sulit dalam perjalanan hidupku.
Mengenangmu mama di hari pahlawan ini, aku sampaikan bahwa aku beruntung dan bangga jadi anakmu. Mama adalah pahlawanku. 6 tahun sudah kita berpisah, rasa sedih masih melekat dihatiku. Aku rindu padamu mamaku : Rusli Aminah boru Pasaribu. Selamat Hari Pahlawan.