INFOTIPIKOR.COM | BANDUNG – Pengurus Wilayah (PW) Media Independen Online (MIO) Indonesia Jawa Barat menggelar kegiatan silaturahmi dan konsolidasi pengurus, sebagai langkah strategis untuk memperkuat soliditas organisasi sekaligus menyelaraskan langkah antar pengurus di tengah tantangan dunia media yang terus berkembang.
Bandung, Sabtu (27/12).
Kegiatan tersebut menjadi ruang pertemuan penting bagi para pengurus untuk saling mengenal secara personal maupun kelembagaan, sekaligus membangun kesamaan pandang dalam mengelola organisasi media yang beragam latar belakang dan karakter.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan yel-yel khas MIO Indonesia Jawa Barat. Seruan “MIO Indonesia, Bergerak, Berkarya, Berintegritas” menggema di ruang pertemuan, menegaskan semangat kebersamaan, loyalitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai organisasi.
Ketua PW MIO Indonesia Jawa Barat, Azhari, S.Sos, dalam sambutannya menegaskan bahwa silaturahmi dan konsolidasi merupakan perintah dan kewajiban organisasi yang harus dilaksanakan sebelum membahas program dan agenda kerja ke depan.
“Kehadiran pengurus dalam forum ini adalah bentuk nyata komitmen terhadap organisasi. Konsolidasi menjadi penting agar pengurus saling mengenal, membangun kebersamaan, dan meminimalisir miskomunikasi yang selama ini kerap terjadi karena minimnya pertemuan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, MIO Indonesia merupakan rumah bersama bagi berbagai media dengan latar belakang yang berbeda-beda, baik dari sisi visi, misi, maupun segmentasi pemberitaan. Karena itu, konsolidasi tidak dimaksudkan untuk memperbesar perbedaan, melainkan mencari dan memperkuat kesamaan dalam satu ekosistem media.
“Organisasi ini hadir untuk menyatukan, bukan memisahkan. Kita mungkin berbeda jenis media, berbeda fokus liputan, tetapi kita berada dalam satu wadah yang sama dan membawa nama MIO Indonesia ke ruang publik,” tegas Azhari.
Sementara itu, Dewan Pembina PW MIO Indonesia Jawa Barat, Dra. Hj. Ai Mulyani, S.Pd, M.Pd, dalam arahannya menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang jurnalistik.
Menurutnya, menjadi jurnalis tidak cukup hanya menguasai kemampuan menulis. Jurnalis dituntut untuk terus belajar, menerima evaluasi, serta membuka diri terhadap kritik demi menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dan berintegritas.
“Jurnalis harus siap dievaluasi dan terus belajar. Dari proses itulah karya jurnalistik akan berkembang dan kepercayaan publik akan tumbuh,” katanya.
Ia menambahkan, jurnalis yang berkualitas dan aktif berorganisasi akan memiliki jejaring yang lebih luas, sekaligus membuka peluang kerja sama lintas sektor. Profesionalisme dan integritas, lanjutnya, akan membuat jurnalis lebih dipercaya dan dicari oleh berbagai pihak.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan konsolidasi antar departemen yang berlangsung interaktif. Para pengurus menyampaikan pandangan, masukan, serta evaluasi terkait dinamika organisasi di tingkat wilayah.
Dalam forum tersebut juga dibahas rencana Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) serta usulan pelaksanaan Kongres Pimpinan Daerah (PD) sebagai bagian dari upaya penguatan struktur organisasi dan perumusan arah kebijakan ke depan.
Acara silaturahmi dan konsolidasi ini ditutup dengan do’a bersama, sebagai simbol harapan agar PW MIO Indonesia Jawa Barat semakin solid, profesional, dan mampu menjadi wadah pemersatu media yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.(*)