Penulis | Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM – Kawasan Industri Indonesia Morowali (IMIP) berada di Kecamatan Bahadopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Provinsi ini merupakan salah satu daerah penghasil nikel terbanyak di negara dengan cadangan nikel terkaya di dunia.
Sulitnya mencari lowongan pekerjaan di Morowali menjadi keluhan banyak pihak, terutama bagi masyarakat yang berasal dari Kecamatan Menui Kepulauan.
Sutomo Rundah, Ketua Forum Masyarakat Menui Kepulauan (FMMK) Kabupaten Morowali mengatakan, bahwa beberapa waktu yang lalu FMMK telah mengajukan surat rekomendasi permohonan rekrutan PT IMIP No: 025/FMMK-KB/IV/2025 kepada pemerintah daerah (Pemda) Bupati Morowali perihal rekomendasi bagi masyarakat lokal khususnya masyarakat yang berasal dari Kecamatan Menui Kepulauan untuk mendapatkan akses kemudahan masuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Morowali.
” FMMK telah merekomendasikan dan mengajukan kepada Bupati Morowali yakni saudara Adri Putra (Karyawan PT GCNS Dept. RSS), Asrul Mustapa ( Karyawan PT SMI Dept.HR), Jofi Irfan (Karyawan PT QFF Dept.Gudang) serta Candra Wijaya (Calon Karyawan), guna menggantikan almarhum Ahsan Jaya Masnur sebagai HRD PT IMIP,”
“Menurut teman-teman dan para tokoh Menui Kepulauan yang ada di Kecamatan Bahodopi, keempatnya adalah merupakan putera terbaik asal Kecamatan Menui Kepulauan yang dianggap mampu mengayomi dan berkinerja baik, sehingga saya berani merekomendasikan kepada Bupati Morowali untuk memilih salah satu nama dari empat nama tersebut, untuk menggantikan posisi Almarhum Ahsan Jaya Masnur yang hingga akhir hayatnya masih tercatat sebagai karyawan PT IMIP dengan jabatan sebagai HRD.,” ujar Sutomo Rundah kepada media Infotipikor.com di Morowali, Sabtu 05 Juli 2025.
Lanjut, diharapkan Ketua FMMK Kabupaten Morowali, “Saya berharap anak- anak atau calon tenaga kerja yang berasal dari Kecamatan Menui Kepulauan semua bisa diterima di perusahaan-perusahaan yang saat ini menjalankan usahanya di Kabupaten Morowali, karena saat ini anak-anak lokal khususnya dari Kecamatan Menui Kepulauan susah untuk mendapatkan pekerjaan, malah banyak pekerja dari luar daerah Kabupaten Morowali lebih diutamakan,” harap Sutomo.
Sementara Saleh Garusu, tokoh masyarakat Kecamatan Menui mengungkapkan keprihatinannya, di tengah banyaknya perusahaan di Morowali yang saat ini beroperasi masih terdapat banyak masyarakat usia produktif khususnya dari Kecamatan Menui Kepulauan susah mendapatkan pekerjaan, padahal mereka juga merupakan putera daerah yang mestinya lebih diutamakan.
” Kepada para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan yang ada di Kabupaten Morowali, kiranya keluhan yang saya sampaikan ini menjadi sebuah pertimbangan dalam rangka mengangkat ekonomi masyarakat Morowali itu sendiri, ” ungkapnya.
Iya kasian ini saudara, keluarga dari Menui tidak bisa masuk ke dalam baik laki-laki atau perempuan, banyak yang hanya dipanggil sekedar interview saja, setelah itu tidak ada lagi panggilan selanjutnya,” tutup Saleh Garusu.