Reporter : Ari Wu
Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM-Di tengah arus kehidupan yang kian cepat dan penuh tekanan, kebutuhan akan ruang pemulihan diri menjadi semakin mendesak.
Menjawab panggilan kemanusiaan tersebut sebuah sinergi inspiratif terwujud antara HP Management yang dipimpin oleh Pulung W. Pinto dan Haryadi Baskoro, Sumiyar Mahanani, dari Sekolah Merdeka Yogyakarta serta Lek Iwon, pembatik lukis Tamansari, mereka bersama-sama menghadirkan program self healing bertajuk “Pulang ke Dalam Diri”, yang akan dimulai awal Mei 2025 di Pendopo Satuati, Sleman, Yogyakarta, Kamis (17/4).
Workshop ini bukan sekadar pelatihan pengembangan diri, melainkan ruang aman dan reflektif untuk menyapa kembali diri sendiri, menyembuhkan luka-luka batin, dan menemukan ketenangan dari dalam. Dengan pendekatan psikologis dan praktik mindfulness peserta akan diajak menyelami emosi, melepaskan beban serta membangun hubungan yang lebih sehat dan utuh dengan dirinya.
Kolaborasi Kearifan Lokal dan Psikologi Kontemporer
Salah satu keunikan dari program ini adalah kolaborasi antara metode healing personal yang dibawakan oleh Sumiyar Mahanani, dengan seni batik lukis yang dipandu oleh Lek Iwon. Melalui proses membatik, peserta diajak untuk hadir sepenuhnya mengenali, menerima, dan mengekspresikan diri secara mendalam. Seni membatik menjadi medium terapi yang menyatu dengan kesadaran. Dimana setiap goresan menjadi bentuk dialog antara jiwa dan luka yang ingin dipulihkan.
Dari Pulih, Tumbuh Manusia-Manusia Bijak
Program ini bertujuan membangkitkan keutuhan jiwa agar setiap individu mampu menjalani hidup dengan lebih hadir, autentik, dan damai. Sebab dari jiwa yang pulih, lahir manusia yang tidak lagi hidup dari luka tetapi dari cinta. Manusia yang telah berdamai dengan dirinya akan lebih bijak menghadapi kehidupan: mendengar tanpa menghakimi, tegas tanpa menyakiti, dan memandu dengan kehadiran utuh bukan karena kuasa.
Manfaat Pulih Bagi Individu dan Bangsa
Beberapa manfaat utama dari program “Pulang ke Dalam Diri” antara lain:
Kebugaran emosional untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih stabil dan sadar.
Kejernihan berpikir agar keputusan yang diambil tidak reaktif, melainkan penuh kesadaran.
Peningkatan produktivitas dan kreativitas, karena energi tidak lagi terkuras oleh konflik batin.
Dorongan mengejar makna hidup, bukan sekadar mengejar ekspektasi luar.
Pemutusan mata rantai luka antar generasi, agar generasi penerus tidak mewarisi trauma yang sama.
Kontribusi bagi bangsa yang lebih sehat, karena bangsa kuat lahir dari individu yang utuh dan damai.
Workshop ini terbuka bagi siapa saja yang ingin pulih, mulai dari pemimpin, pejabat publik, pemangku kebijakan, hingga para profesional. Sebuah langkah kecil yang berdampak besar, karena pulih bukan hanya hadiah untuk diri sendiri, tetapi juga anugerah bagi semua yang kita temui dan layani dalam hidup ini.
Pernyataan Narasumber :
Pulung W. Pinto (Founder HP Management) menyampaikan,
“Kami percaya, kesuksesan sejati dimulai dari keutuhan batin. Inisiatif ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk menciptakan ruang tumbuh bersama. Dimana healing menjadi bagian penting dari kepemimpinan masa depan.” ujarnya
Haryadi Baskoro (Pakar Keistimewaan DIY & Penulis) menambahkan,
“Yogyakarta sebagai kota budaya memiliki energi penyembuhan yang kuat. Program ini selaras dengan nilai-nilai keistimewaan: harmoni, refleksi, dan kesadaran kolektif yang membangun bangsa dari dalam.” tambahnya.
Sumiyar Mahanani (Pendiri Sekolah Merdeka Yogyakarta & Personal Development Trainer) menjelaskan,
“Self healing bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar manusia modern. Ketika seseorang mampu pulih dari dalam, ia akan menjadi pribadi yang lebih sadar, tenang, dan mencintai tanpa syarat. Dari situ, akan lahir masyarakat yang sehat dan saling memberdayakan.” jelasnya.
Lek Iwon (Pembatik Lukis Tamansari) menuturkan,
“Membatik adalah bentuk meditasi. Setiap titik dan garis yang ditorehkan adalah percakapan batin. Saya ingin peserta mengalami langsung bahwa seni bukan hanya estetika, tapi juga penyembuhan jiwa.” tutur Lek Iwon.
*Karena bangsa yang kuat dimulai dari individu yang utuh*