INFOTIPIKOR.COM | PURWAKARTA – Penyelenggaraan internet masuk Desa terus digalakkan oleh pemerintah. Karena keterbatasan kemampuan pemerintah untuk menyediakan layanan internet di Desa, maka provider swasta pun hadir menyediakan layanan internet.
Diantaranya ada beberapa perusahaan provider penyedia jaringan internet yang kini hadir di wilayah Desa Campaka, Kecamatan Campaka,Kabupaten Purwakarta, yang kini eksis membangun jaringan di wilayah Desa Campaka, diantaranya di Perumahan Benteng Mutiara Mas, Perumahan Kotabaru-Kahuripan dan Perumahan Griya Ebony, khususnya yang berada di lingkungan RT 09 RT 03 Desa Campaka (perempatan Pasar Minggu).
Fenomena tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Selain membahayakan keselamatan, juga merusak keindahan.
Akibat pemasangan kabel yang diduga asal jadi dan melambai dengan ukuran yang rendah dari permukaan jalan, kendaraan mobil truck berukuran besar dan berukuran tinggi melewati jalan tersebut.
Dan dipastikan kabel yang dipasang tersebut menyangkut pada box mobil sehingga rawan terputus, bahkan berpotensi membuat masyarakat yang melewati lingkungan itu terancam keselamatannya.
Menurut Herman (52) yang merupakan warga setempat menuturkan, bahwa akibat pemasangan jaringan kabel internet yang dilakukan oleh beberapa provider terlalu rendah, sangatlah rawan dan mengancam keselamatan warga yang melintas.
“Perusahaan atau provider pemilik kabel jaringan internet ini agar merapihkan kabel-kabel mereka, karena pada hari Jum’at pukul 04.00 WIB dini hari, tanggal 26 April 2024, telah terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Herman menjelaskan, karena saat mobil melintas jaringan kabel internet tersangkut pada box mobil, dan mengakibatkan kabel terputus hingga menjuntai ke jalan, selang berapa lama ada pengendara sepeda motor yang melintas, kabel yang menjuntai tersebut mengenai pengendara sepeda motor tersebut.
“Korban terjatuh dari motor hingga pingsan, guna mendapatkan pertolongan awal korban dilarikan ke rumah sakit terdekat, yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit Siloam. Kemudian untuk menjaga keselamatan pengendara jalan, maka kabel tersebut ditopang oleh bambu, agar tidak menjuntai terlalu rendah,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Herman menuturkan, berharap perusahaan pemilik jaringan kabel jangan hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi pikirkan juga keselamatan warga yang melintasi jalan ini.
“Dimohon kepada aparat terkait untuk memanggil para provaider atau pemilik jaringan kabel internet ini. Dan jika terbukti adanya kelalaian agar ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
Herman menambahkan, Saya berharap, adanya kepedulian perusahaan atau pemilik jaringan kabel internet yang ada di lingkungan ini, dan sepanjang jalan hingga wilayah Desa Bentang, agar dipasang penopang yang terbuat dari konstruksi besi yang kokoh, sehingga warga atau pengguna jalan terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.***