Infotipikor.com,Bandung – Dalam rangka tasyakur dies natalis ke-55 UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung,dilakukan secara virtual melalui zoom meeting, Sabtu (8/4/2023).
Perayaan dies natalis ke-55 ini berada dalam momentum bulan suci ramadhan 1444 H., bulan yang sangat Istimewa, yang dinamai Sayidusy Syuhur, bulan penuh kemuliaan, kita berdo’a semoga ibadah puasa dan semua amal ibadah kita diterima oleh Allah Swt.
Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS menyampaikan kita patut berbangga dan bersyukur kehadirat Allah Swt., diusianya yang ke-55 tahun, UIN Sunan Gunung Djati Bandung tengah banyak prestasi gemilang yang diraih.
Kami atas nama keluarga besar Senat Universitas UIN SGD Bandung,menyampaikan ucapan selamat dies natalis IAIN SGD Bndung ke-55, yang dirikan pada 08 April 1968 – yang pada tanggal 10 Oktober 2005 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Presiden RI., berubah menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Semoga diusia yang ke-55 tahun ini UIN Sunan Gunung Djati Bandung mampu terus berkontribusi dalam pembangunan sumberdaya manusia yang unggul, kompetitif berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam bingkai akhlak karimah,” tegasnya.
Di usianya yang mencapi dewasa ini, UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah melahirkan banyak alumni, “Ulama yang cendiawan dan Cendikiawan yang ulama,” yang dalam bahasa Al-Qur’an disebut Muslim Ulul Albab. Para alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung juga telah menempati berbagai posis strategis, baik pada lembaga pemerintahan, pertahanan, politik, duta besar, pengusaha, dan berbagai posisi penting lainnya. “Itu semua merupakan asset berharga bagi kemajuan UIN Sunan Gunung Djati Bandung di masa yang akan datang,” paparnya.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud MSi., CSEE., melalui tasyakur ini ikut andil menciptakan Islam rahmatan lil alamin, kerukunan umat beragama di Jawa Barat yang moderat melalui teladan bersama, Sunan Gunung Djati.
“Ikhtiar membangun kampus ini, mudah-mudahan Allah berikan kekuatan dan kesehatan. Semoga kita bisa menghantarkan kampus ini sesuai dengan cita-cita luhur para pendahulu kita dan sekaligus kita bisa membuktikan melalui nama Sunan Gunung Djati Bandung ini betul-betul bisa mampu tampil menjadi universitas yang mulia dan membanggakan,” tandasnya.
Prof Mahmud, menegaskan, “Dalam konteks menghilang dan stabilo merah di Jawa Barat yang terkait dengan posisi tertinggi tingkat intoleransinya. Oleh karena itu kita dituntut untuk membuat umat yang moderat, moderasi beragama, sehingga bentuk kita bersyukur diharapkan dapat merubah stigma Jawa Barat yang tinggi tingkat intoleransinya, merah, berubah jadi hijau, Islam moderat,” jelasnya
Ikhtiar untuk menghadirkan wajah Islam di Jawa Barat yang moderat, toleran, rukun harus dimulai dari kerja sama dan sama-sama bekerja.
“Saya kira ini adalah bagian yang harus menjadi skala prioritas. Kenapa saya katakan ini prioritas, menjadi tidak punya makna kita memiliki rumusan yang cukup banyak. Jika posisi intoleransi Jawa Barat masih seperti yang sekarang, mudah untuk dipatahkan. Demikian pula untuk kader-kader hebat dari Jawa Barat ketika berkompetisi di level nasional juga akan mudah untuk dipatahkan,” ujarnya.
Bentuk rasa syukur atas limpahan rahmat, 55 tahun keberadaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dipanjatkan oleh Ketua Satuan Pengawasan Intern (SPI), Dr. H. Syamsudin RS., M.Ag.,
Kita berdo’a, mudah-mudahan para pendiri, para rektor yang pernah mengabdikan diri di IAIN/UIN Sunan Gunung Djati Bandung atas jasa-jasa mereka dijadikan sebaga amal shaleh di sisi Allah Swt. Bagi yang sudah almarhum, mudah-mudahan diterima iman Islamnya dan diampuni segala dosanya oleh Allah Swt.,
Bangkit, maju terus UIN SGD Bandung, menjadi Research University dan Islamic World Class University (IWCU), unggul dan kompetitif di level nasional dan internasional, sehingga menjadi pusat peradaban bangsaIndonesia bahkan dunia, untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Kembangkan terus ajaran moderasi beragama, Islam Nusantara yang berkemajuan, dan rahmatan lil’alamin.
Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-55, sekaligus Kepala Biro AUPK, Dr. H. Imam Syafei, M.Pd.menuturkan “Hari bersejarah ini jangan sampai dilupakan, mari kita sama-sama merenung, berdoa, berdzikir sebagai momentum luar biasa karena bertepatan dengan 17 Ramadan, proses Nuzulul Quran, yang diikuti dengan gagasan besar, suci yang mudah-mudahan ikut memulikan UIN Bandung yang tercinta,” pungkasnya.
Penulis : Indra Jaya | Editor : Herman.M