INFOTIIKOR.COM | JAKARTA – Kasus infeksi COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun semakin meningkat. Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengaku khawatir, kondisi saat ini bisa membuat penanganan COVID-19 di Indonesia ambruk. Dia mengungkapkan, satu dari delapan kasus COVID-19 adalah anak-anak.
“Data IDAI menunjukkan case fatality rate-nya itu adalah 3-5 persen, jadi kita ini kematian paling banyak di dunia,” ujar Aman dalam konferensi pers 5 Organisasi Profesi Dokter mengenai melonjaknya Kasus COVID-19 di Indonesia yang diselenggarakan secara daring, Senin (21/6/2021).
Melonjaknya kasus COVID-19 pada anak-anak, kata Aman, nyatanya tidak dibarengi dengan ketersedian layanan fasilitas kesehatan bagi anak, salah satunya adalah ruang rawat khusus anak.
Aman menjelaskan bahwa saat ini ada 12-15 kasus COVID-19 menginfeksi anak-anak. Sedangkan ruang rawat khusus anak saat ini hanya ada 12 persen.
Dia mengatakan, dari seluruh kematian anak, sebanyak 50 persennya menimpa anak bawah lima tahun (balita). Maka dari itu, dia mengimbau orang tua bisa menjaga kesehatan anak sebagai bentuk pemenuhan hak mereka, yakni hak untuk hidup dan sehat.
“Hidup kita untuk apa kalau bukan untuk anak kita, jaga anak kita, jaga anak kita, jangan sampai anak ada yang sakit,” ujarnya.
Dia meminta agar orang tua tidak membawa anak keluar rumah kecuali mendesak. Orang tua juga diminta menjaga protokol kesehatan secara disiplin untuk menjaga anak. (Bambang Triyanto)