Reporter : Moh Fharsi
Editor : Herman Makuaseng
INFOTIPIKOR.COM – Kisruh Pernyataan Bupati Buol tentang frasa “Memancing Ulat-ulat Keluar” mendapat reaksi keras dari Front Masyarakat Peduli Moral (FORMAL) sebelumnya pada open house Idul Fitri 1446 H yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati Buol, Senin (31/4). bupati buol menyampaikan pernyataan tentang ketidak sanggupan APBD dalam membayar gaji PNS PPPK namun kemudian di klarifikasi kembali pada tanggal 2/4/2025 dengan pernyataan sebagai berikut
“Saya mau klarifikasi sedikit tentang pernyataan beberapa lalu tentang PPPK, tetapi sengaja saya mau megumpan masyarakat kita terutama bapak ibu sahabat yg betul-betul adalah PPPK atau sudaranya PPPK, yang saya tau APBD kita tidak mampu tapi APBN telah di anggarkan untuk di bayarkan dengan DAU Aermak PPPK sebesar 21 Miliar sekian khusus untk buol itu akan di bayarkan tahap 1 sedang menunggu Proses penginputan NIP yg insya Allah bantu doa, bulan mei dari pusat NIP-nya selesai kemudian kita Schedule kan untuk pembayaran gaji atau upahnya untuk tahap 2 kami menunggu arahan dari pusat yang jelas anggarannya ada dari pusat. Sengaja saya lempar hanya ingin memancing Ulat-ulat keluar kemudian mau melihat Siapa di antara kita yg hatinya belum bersih”
Sontak pernyataan ini kemudian menjadi viral dan menimbulkan reaksi dan kecaman dari berbagai pihak hingga kemudian terbentuknya Front Masyarakat Peduli Moral (FORMAL) yang berakhir dengan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kamis, 10/4/2025 yang digawangi oleh Rusli Oli’i. Aliansi FORMAL menilai pernyataan Bupati Buol berpotensi merusak hubungan sosial masyarakat Buol, dan meningkatkan potensi konflik dan perpecahan di lingkungan masyarakat serta melukai hak asasi manusia termasuk hak untuk di hormati dan tidak mendapat perlakuan yang merendahkan martabat.
Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua 2 Ahmad Kuntuamas, dan juga dihadiri oleh Anggap DPRD Fraksi Partai Gerindra, Nasdem, PAN dan Perindo.
Dalam rapat tersebut Aliansi masyarakat peduli moral yang di wakili oleh Rusli Oli’i dalam pembacaan tuntutan, mendesak Bupati Buol membuat klarifikasi secara resmi disertai permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Buol, menarik kembali pernyataan yang mengandung unsur dugaan penggunaan atau merendahkan masyarakat Buol serta berkomitmen untuk tidak mengulangi pernyataan serupa di masa mendatang serta menjaga hubungan sosial yang harmonis di tengah masyarakat,” Ungkap Rusli.
RDP berlangsung cukup aman dan tertib meskipun terjadi silih berganti argumentasi. Kegiatan ini kemudian di tutup oleh pernyataan resmi dari DPRD yang di Wakili oleh Ahmad Kuntuamas, dengan pernyataan sebagai berikut:
1. DPRD Buol mendukung penuh terhadap aspirasi yang disampaikan oleh Aliansi FORMAL.
2. Akan melakukan koordinasi dengan Bupati Buol terkait dengan polemik yg terjadi.
3. Akan mengagendakan Kembali pertemuan aliansi FORMAL bersama Bupati Buol dalam waktu yang tidak lama.
RDP kemudian ditutup dengan acara jabatan tangan bersama piimpinan dan anggota DPRD serta seluruh masa yang hadir pada kegiatan RDP tersebut.