INFOTIPIKOR.COM – Ketua tim kerja Humas Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Hj. Dedeh Kurnia, S.Ag, MH, mengikuti rapat koordinasi (Rakit) daring, yang bertujuan memperkuat dan mengoptimalkan peran kehumasan di lingkungan Kementerian Agama RI. Acara ini diselenggarakan oleh Biro Humas dan Komunikasi Publik,Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini didasarkan pada Surat Edaran Sekjen Nomor B-5/B.VIII.3/HM.01/01/2025, dan diikuti oleh pranata humas dari berbagai wilayah di bawah naungan Kementerian Agama.
Rapat yang dipandu oleh Rusdy Sani ini menghadirkan staf khusus Menteri Agama Ismail Cawidu serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik, Ahmad Fauzin, sebagai pimpinan rapat.
Dalam sambutannya, Ahmad Fauzin, menekankan pentingnya sinergi dalam kehumasan, sebagai ujung tombak citra positif Kementerian Agama.
“Melalui rapat ini, kita akan membedah kekuatan kehumasan seperti media partner, mengeksplorasi peluang, mengidentifikasi tantangan serta mencari solusi atas hambatan yang mungkin terjadi,”
“Kehumasan memiliki peran strategis dalam glorifikasi aktivitas Kementerian Agama dari tingkat pusat hingga daerah,” ujarnya.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar untuk mendukung program kehumasan di setiap satuan kerja (Satker).
Anggaran tersebut akan difokuskan pada: Pertama, Program keberpihakan kehumasan, seperti media gathering. Kedua, Peningkatan perangkat dan peralatan pendukung kehumasan. Ketiga, Manajemen isu dan penyelenggaraan coaching clinic untuk pengelolaan isu strategis. Keempat, Kegiatan kehumasan berbasis lokal.
Ahmad Fauzin, menekankan pentingnya penyusunan program kerja yang terstruktur melalui Term of Reference (ToR), untuk mengukur efektivitas dan dampak kegiatan kehumasan.
Ia mencontohkan, bahwa dalam industri swasta, alokasi anggaran untuk iklan bahkan mencapai sepertiga dari total anggaran, sehingga kehumasan di Kementerian Agama perlu berinovasi dan memaksimalkan anggaran yang tersedia.
Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menambahkan, bahwa diperlukan gambaran nyata terkait alokasi anggaran untuk memastikan keberpihakan terhadap program kehumasan.
“Hal ini penting untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, dan memastikan kebijakan pimpinan mendukung optimalisasi peran kehumasan,” jelasnya.
Rapat ini disambut antusias oleh seluruh peserta yang terlibat. Diskusi berlangsung produktif dengan pertukaran ide dan gagasan yang konstruktif antara pranata humas dan pimpinan rapat.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kementerian Agama dalam memperkuat peran kehumasan sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi dan membangun citra positif di tengah masyarakat. Dengan dukungan anggaran yang memadai dan sinergi yang kuat, diharapkan program kehumasan pada tahun 2025 dapat berjalan lebih efektif dan berdampak luas.
(Indra Jaya)