INFOTIPIKOR.COM – Pattani, daerah di Thailad Selatan, menjadi salah satu tujuan sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung dan UIN Raden Intan Lampung, untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Luar Negeri Mandiri Kolaboratif.
Ira Kanissa, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung angkatan 2021 mengatakan, Dia melakukan KKN Luar Negeri Kolaboratif Mandiri di Pattani Thailand Selatan bersama tujuh orang lainnya. Di sana mereka melakukan KKN di sarana pendidikan.
Ira Kanissa bersama Susfaridaini mahasisea Ilmu Komunikasi – Humas ditempatkan di Chongraksat Wittaya School Pattani. Sucya Ainurrahmi Yusuf dan Nenden Suci Munawaroh yang sama-sama mahasiswa akuntansi ditempatkan di Pattana Islam School.
Lalu, Shifa Salsabila mahasiswa Menejemen dan Reina Syafia Salma Wonnink mahasiswa Sastra Inggris ditempatkan di Nurul Islam Pumee Witaya School. Mariska Pratiwi mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi serta Fahmi Alamsyah mahasiswa UIN Raden Intan Lampung jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ditempatkan di Witthaya Islamic School.
Menurut Ira, KKN Luar Negeri Mandiri Kolaboratif ini bisa terselenggara berkat kerja sama dengan alumni UIN SGD Bandung yang merupakan warga Pattani Thailand Selatan.
KKN ini merupakan program kampus kami yang bekerja sama dengan alumni UIN yang memiliki sekolah di sana bernama Abdullah,” kata Ira dikutip dari detikJabar, Sabtu (7/9/2024).
Intan menyebut, KKN Luar Negeri Kolaboratif Mandiri ini diselenggarakan dari 7 hingga 31 Agustus 2024 lalu. “Peserta 7 orang dari UIN SGD Bandung dan 1 UIN Raden Intan Lampung, lokasi di Patani Thailand Selatan ditempatkan di empat sekolah berbeda,” tambah Intan.
Disingung syarat bisa KKN di luar negeri, Ira menyebut salah satunya mendapatkan izin dari orang tua, dibuktikan dengan izin tertulis dan pembiayaan mandiri.
Biaya itu full dari peserta, dari tiket dan keperluan sendiri, namanya KKN Luar Negeri Mandiri. Untuk tiket pesawat PP sekitar Rp 4 juta, belum yang lain,” ungkap Ira.
Disinggung kegiatan yang dilakukan Ira dan teman-temannya di Pattani. Ira menyebut, notabene kegiatan yang dilakukan yakni kegiatan belajar mengajar (KBM).
Aktivitas di sana, kami ditempatkan di empat sekolah di sekolah kegiatan mengajar, kegiatan di sana tidak jauh dari mengajar, ntah itu formal atau informal seperti menemani mereka di kegiatan ekstrakulernya,jelasnya.
Ira menyebut, beragam budaya baru dia dapatkan selama KKN di Pattani Thailand Selatan. Salah satunya soal budaya murid terhadap guru. Meski mendapatkan hambatan dalam bahasa, Ira mengaku tetap senang.
Susana di sana berbeda di budaya dan bahasa, salah satu mengejutkan saya adalah bahwa guru dan murid lawan jenis tidak boleh bersentuhan, sedangkan kalau di Indonesia murid perempuan bisa salim ke guru laki-lakinya atau sebaliknya. Di sana tidak ada,” tuturnya.
Selain itu, pelajaran berharga yang dia dapat di sana salah satunya warga Pattani ramah terhadap warga luar.
Cuaca di sana panas, aman, ramai. Ramai di sana dalam artian positif mereka ramah sambutanya terhadap kami, terus bahasa itu adalah salah satu hambatan di sana,” tuturnya.
Ira berharap, pengalaman KKN di Pattani Thailand Selatan bisa menjadikan bekal di masa depan. Harapan saya dengan ikut kegiatan di sana untuk menambah pengalaman baru, saya merupakan orang yang tertarik banyak hal baru, salah satunya KKN luar negeri ini, karena dengan kita datang ke tempat baru, suasana baru, budaya baru, lingkungan baru dan bertemu dengan orang-orang baru di sana saya bisa temukan hal baru,” terangnya.
“Harapan saya, bisa menambah pengalaman berharga, memori saya, kenangan saya selama masa kuliah,” pungkasnya.
(Indra Jaya)