Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFOTIPIKORINFOTIPIKOR
    • Beranda
    • REDAKSI
    • TNI – POLRI
    • Ragam & Olah Raga
    • Daerah
    • Sosial & Budaya
    • Nasional
    • Ekonomi & Bisnis
    • Pendidikan
    • Kriminal
    • Politik & Hukum
    • Iklan
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFOTIPIKORINFOTIPIKOR
    Home»Ragam & Olah Raga»Dewan Pembina MIO Yakini Temuan Varietas Migo Prof Ali Zum Mashar,Bisa Atasi Ketergantungan Indonesia Atas Impor Kedelai
    Ragam & Olah Raga

    Dewan Pembina MIO Yakini Temuan Varietas Migo Prof Ali Zum Mashar,Bisa Atasi Ketergantungan Indonesia Atas Impor Kedelai

    By RedaksiSeptember 15, 2022Tidak ada komentar4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jakarta,Infotipikor.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Anggota DPR RI Nur’aeni dan Dewan Penasehat MIO Indonesia Anto Suroto, berkesempatan hadir saat panen perdana kedelai varietas Migo produktivitas tinggi yang dikembangkan Prof. Ali Zum Mashar di Serang, Provinsi Banten, Rabu, (14/09/2022).

    Dan, diimasa yang akan datang setelah varietas tanaman kedelai Digo 1 dan Bioteknologi Mikroba Google hasil temuan ahli pertanian Prof Dr. Ali Zum Mashar ini dikembangkan secara luas di wilayah Indonesia.

    Dipastikan ketergantungan Indonesia atas impor kedelai akan segera teratasi. Pasalnya, lewat uji coba yang dilakukan Profesor Ali melalui varietas kedelai yang ditanam dengan bantuan bioteknologi mikroba google (Migo) yang dikembangkan di lahan tanam di Desa Rancasagal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang itu, hasil panennya sukses luar biasa.

    Panen pertama dari ujicoba varietas ini, dilakukan langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta di dampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, berkesempatan memanen tanaman kedelai tersebut.

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kebutuhan kedelai di Indonesia sangat tinggi. Sementara saat ini masih dilakukan impor.

    “Semua orang makan tempe, tahu, kecap, semua butuh kedelai. Namun, kebutuhan kedelai di Indonesia masih mengandalkan impor dari negara lain,” ujarnya.

    Ia mengaku terlalu panjang bercerita jika kenapa kedelai harus impor. Namun salah satunya karena negara lain menggunakan teknologi di lahan luas, sehingga biaya produksi menjadi kecil.

    “Sekarang tidak usah ada teori-teori lagi, kita langsung mulai saja, di Kabupaten Serang punya berapa hektare, ayo langsung kita kembangkan. Nanti dikembangkan ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Perlu diketahui hasil uji coba dari varietas Migo yang dipanen dari lahan kedelai, di Desa Rancasagal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang itu, dapat menghasilkan 4,5 ton kedelai per hektare.

    Baca Juga:  Acara Sakral Pernikahan Putri Wakil Ketua DPD IWOI Sleman Yogyakarta di Coffe Resto Omah Kebon Temanggung Jawa Tengah

    Angka ini diklaim oleh Prof Ali Zum Mashar melebihi jauh dibandingkan varietas umumnya yang hanya hasilkan maksimal 2,8 ton kedelai per hektare.

    Penemu varietas kedelai Digo 1 dan bioteknologi Mikroba Google, Profesor Ali Zum Mashar tersebut mengatakan, bahwa produktivitas varietas hasil temuannya itu, sudah melebihi kualitas dari kedelai impor.

    Prof Dr. Ali menyebutkan bahwa kondisi lahan tanam kedelai Migo yang berada di Desa Rancasagal itu, awalnya mengandung zat besi.

    “Tetapi sekarang, melalui pola tanam dengan gunakan varietas unggulan Digo 1 dan Mikroba Google, lahan tersebut sudah menjadi tempat dengan produktivitas kedelai terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, hasil temuan ini dalam waktu segera akan dilaunching oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Prof Ali kepada awak media HINEWS, Rabu (14/9/2022), di lokasi acara.

    PROF Dr. Ali Zum Mashar menyebutkan dalam upaya merealisasikan upaya pemerintah hadirkan daulat pangan, pihaknya akan menyebarkan spektrum temuannya tersebut ke seluruh Indonesia, terutama untuk teknologi pada budidaya tanaman kedelai.

    Hal tersebut menurutnya, agar pada masa-masa yang akan datang terkait dalam ketersedian kebutuhan kacang kedelai tidak lagi menjadi ketergantungan dari impor. Namun hal itu sudah bisa teratasi dari hasil produksi panen kedelai yang dipasok dari para petani dalam negeri.

    Ditegaskannya lebih jauh bahwa kedelai merupakan konsumsi protein utama masyarakat luas Indonesia. Sehingga keberadaan kedelai seyogyanya jangan lagi dijadikan anak tiri.

    “Kedelai adalah komoditas pokok dan strategis untuk Bangsa Indonesia. Dimana olahan dari biji kedelai selain bisa diproduksi menjadi kecap, juga dapat diolah menjadi produk Tahu dan Tempe. Yakni makanan yang familiar dan kaya protein dan juga sangat disukai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar Prof Ali.

    Baca Juga:  Acara Sakral Pernikahan Putri Wakil Ketua DPD IWOI Sleman Yogyakarta di Coffe Resto Omah Kebon Temanggung Jawa Tengah

    DIKESEMPATAN yang sama, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyatakan kesiapannya mengembangkan lebih luas lagi varietas kedelai Migo. Terlebih untuk pengembangan tanaman padi, jagung, dan kedelai tersebut, menurutnya selaras dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten Serang, yang tengah dijalankan saat ini.

    “Kalau padi Kabupaten Serang Alhamdulilah sudah surplus, tinggal jagung dan kedelai saja yang masih diupayakan agar sama mencapai itu. Dan, untungnya dalam budidaya tanaman kedelai, juga bisa dengan.pola tanam tumpangsari dengan jagung. Sehingga kedua tanaman ini nantinya bisa ditanam dengan pengembangan lahan tanam yang lebih luas lagi,” pungkasnya.

    Sementara itu Dewan Penasehat MIO INDONESIA, Anto Suroto, SH, SE, MSc menyambut baik hasil temuan yang dilakukan Prof Ali Zum Mashar.

    Anto juga memuji respon Mentan Syahrul Yasin Limpo yang berikan dukungan luar biasa agar hasil temuan Prof Ali tersebut dapat dikembangkan keseluruh wilayah Indonesia.

    Sinyalemen tersebut menurut Anto Suroto yang juga dikenal sebagai pakar ekonomi kreatif itu, harus dijadikan momentum oleh seluruh stakeholder terkait mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga upaya pemerintah dalam rangka merealisasikan daulat swasembada pangan tidak sekedar retorika belaka.

    “Terkait itu kami yang berada disisi pengusahanya, siap bekerjasama untuk sediakan ketersedian lahan dan juga membeli hasil panen kedelainya, agar para petani kedelai kita bisa menjadi raja di negeri sendiri,” pungkas Dewan Penasehat MIO Indonesia, Anto Suroto dengan penuh rasa antusiasme

    (Redaksi)

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Redaksi
    • Website

    Berani Karena Benar Tertutup Karena Salah

    Related Posts

    Acara Sakral Pernikahan Putri Wakil Ketua DPD IWOI Sleman Yogyakarta di Coffe Resto Omah Kebon Temanggung Jawa Tengah

    September 11, 2025

    Kebangkitan Bola Basket Pelajar Jawa Barat, Revival 4 Siap Digelar di Bandung

    Agustus 31, 2025

    Kontingen Buol Sabet Medali Emas Pertama di Popda XXIII Sulteng 2025

    Agustus 28, 2025

    Comments are closed.

    Berita Terbaru

    Operasi Aman Nusa 1 Progo 2025 Diperpanjang Hingga 22 September

    September 15, 2025

    Perjuangan Apik Ryan Nathaniel Kwendi, Kembali Nahkodai DPD Nasdem Kabupaten Buol

    September 14, 2025

    Jalan Lambunu-Boilan Dibangun, Permudah Akses Petani Dari dan Pergi ke Kebun

    September 12, 2025

    DPRD Kota Bandung Terima 4 Usulan Raperda dari Propemperda Tahun 2025 Tahap II

    September 12, 2025
    Kategori
    • Advetorial
    • Daerah
    • Ekonomi & Bisnis
    • Entertainment
    • Film
    • Iklan
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Kriminal
    • Musik
    • Nasional
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Politik & Hukum
    • Ragam & Olah Raga
    • Religi
    • Sosial & Budaya
    • TNI – POLRI
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • REDAKSI
    • TNI – POLRI
    • Ragam & Olah Raga
    • Daerah
    • Sosial & Budaya
    • Nasional
    • Ekonomi & Bisnis
    • Pendidikan
    • Kriminal
    • Politik & Hukum
    • Iklan
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.